KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan berlimpah nikmat berupa kesehatan jasmani maupun rohani kepada Kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Sholawat dan
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi akhir zaman Muhammad SAW.
Kami menyadari tersusunnya makalah ini bukanlah semata-mata hasil
jerih payah kami sendiri, melainkan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu,
Kami menghaturkan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu Kami dalam penyusunan makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal dan menjadikan amal
sholeh bagi semua pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amiin Ya Rabbal’alamin.
Muara
Bulian, Januari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Psikologi
dan Psikologi Pendidikan................................. 2
B. Objek
Kajian Psikologi dan Psikologi Pendidikan............................. 4
C. Tujuan
Psikologi Pendidikan ............................................................. 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Psikologi pendidikan adalah studi yang
sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung
melalui tindakan-tindakan belajar.
Dari batasan di atas terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi
pendidikan dengan tindakan belajar. Karena itu, tidak mengherankan apabila
beberapa ahli psikologi pendidikan menyebutkan bahwa lapangan utama studi
psikologi pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata lain, psikologi
pendidikan memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan
proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar.
Karena konsentrasinya pada persoalan
belajar, yakni persoalan-persoalan yang senantiasa melekat pada subjek didik,
maka konsumen utama psikologi pendidikan ini pada umumnya adalah pada pendidik.
Mereka memang dituntut untuk menguasai bidang ilmu ini agar mereka, dalam
menjalankan fungsinya, dapat menciptakan kondisi-kondisi yang memiliki daya
dorong yang besar terhadap berlangsungnya tindakan-tindakan belajar secara
efektif.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian
psikologi dan pendidikan?
2.
Apa objek kajian
psikologi dan psikologi pendidikan?
3.
Tujuan Psikologi
Pendidikan?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Psikologi dan Psikologi Pendidikan
Psikologi yang dalam istilah lama
disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata bahasa inggris psycology. kata
psycology merupakan dua akar kata yang bersumber dari kata greek (yunani),
yaitu satu) psyche yang berarti jiwa; dua) logos yang berarti ilmu. jadi,
secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa.
Psikologi lebih banyak dikaitkan dengan
kehidupan organisme manusia. alam hubungan ini, psikologi didefenisikan sebagai
ilmu pengetahuan yang berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara
mereka melakukan sesuatu, dan juga memahami bagaimana makhluk tersebut berfikir
dan berperasaan
Bruno (1987) membagi pengertian
psikologi dalam tiga bagian yang pada prinsipnya saling berhubungan. Pertama,
psikologi adalah studi (pendidikan) mengenai
“ruh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidupan
mental”. ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku”
organisme.
Chaplin (1972) dalam dictionary of
Psychology mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan mengenai perilaku
manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan
kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan dalam sekitar dan
peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan.
“Psikologi” berasal dari perkataan
Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan.
Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun
latar belakangnya, atau disebut dengan
ilmu jiwa.
Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu
kita harus dapat membedakan antara nyawa dengan jiwa. Nyawa adalah daya
jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan
badaniah, yaitu perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar. Misalnya :
insting, refleks, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pulalah
nyawanya.
Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniah
yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian
perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan
manusia. Perbutan pribadi ialah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang di
mungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, sosial dan lingkungan. Proses
belajar ialah proses untuk meningkatkan
kepribadian (personality ) dengan jalan berusaha mendapatkan pengertian baru,
nilai-nilai baru, dan kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses,
dalam menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jadi jiwa mengandung
pengertian-pengertian, nilai-nilai kebudayaan dan kecakapan-kecakapan.
Pengertian psikologi diatas menunjukkan
beragamnya pendapat para ahli psikologi. Perbedaan tersebut bermuasal pada
adanya perbedaan titik berangkat para ahli dalam mempelajari dan membahas
kehidupan jiwa yang kompleks ini. Dan dari pengertian tersebut paling tidak
dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
semua tingkah laku dan perbuatan individu, dimana individu tersebut tidak dapat
dilepaskan dari lingkungannya.
Pendidikan dari kata “didik”, lalu kata
ini mendapat awalan me sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan
memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya,
“pendidikan” menurut KBBI adalah peroses pengubahan sikap dan tata laku
sesorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.
Psikologi Pendidikan adalah sebuah
disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia
pendidikan. Sedangkan menurut
ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang
lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan –
penemuan dan menerapkan prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien
di dalam pendidikan.
Dari uarian di atas, kita dapat
mengetahu pengertian dari psikologi dan pengertian pendidikan itu
sendiri.Sepanjang atau selagi kita masih berpendapat bahwa psikologi adalah
suatu ilmu yang berusaha menyelidiki semua aspek keperibadian dasar tingkah
laku manusia, baik yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah, baik secara
teoritis maupun dengan melihat kegunaannya di dalam praktek, baik secara
individual maupun dalam hubungannya dengan manusia lain atau lingkungannya,
mungkin kita akan mengatakan bahwa ‘psikologi pendidikan’ itu sebenarnya sudah
termasuk di dalam psikologi, dan tidak perlu dipersoalkan atau dipisahkan
menjadi sesuatu disiplin ilmu tersendiri.[9] Psikologi pendidikan dapat
disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam
penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada maslah pertumbuhan dan
perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dalam
masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.
B.
Objek
Kajian Psikologi dan Psikologi Pendidikan
1. Objek
Kajian Psikologi
Objek
Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu :
Objek
Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu
unsure yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek
material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai,
ide-ide). Objeknya yaitu manusia.
Objek
formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang
peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya.
Objek formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang
lain ( psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu dari
segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat empiris atau nyata, yang
dapat diobservasi untuk memorediksi, menggambarkan sesuatu yang dilihat.
Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan
melihat dari matanya.
Dalam
makalah ini tidak akan dibicarakan psikologi yang membicarakan hewan atau
psikologi hewan, melainkan membicarakan tentang psikologi yang berobyekkan
manusia. Yang sampai saat ini dibedakan menjadi dua, yaitu :
1)
Psikologi Umum
Psikologi
umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau
aktifitas-aktifitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal, dan
yang beradab (berkultur)
Macam-macam
psikologi umum :
a.
Psikologi perkembangan
b.
Psikologi sosial
c.
Psikologi pendidikan
d.
Psikologi kepribadian
dan tipologi
e.
Psikopatologi
f.
Psikologi Kriminil
g.
Psikologi perusahaan
2)
Psikologi Khusus
Psikologi
yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivitas-aktivitas
psikis manusia. Hal-hal yang khusus yang menyimpang dari hal-hal yang umum
dibicarakan dalam psikologi khusus.
2. Objek
Kajian Psikologi Pendidikan
Objek kajian psikologi pendidikan tanpa
mengabaikan persoalan psikologi guru terletak pada peserta didik. Karena
hakikat pendidikan adalah pelayanan khusus diperuntukkan bagi peserta didik.
Oleh karena itu objek kajian psikologi pendidikan, selain teori-teori psikologi
pendidikan sebagai ilmu, tetapi lebih condong pada aspek psikologis peserta
didik, khususnya ketika mereka terlibat dalam proses pembelajaran.
Menurut Glover dan Ronning bahwa objek
kajian psikologi pendidikan mencakup topik-topik tentang pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik, hereditas dan lingkungan, perbedaan individual
peserta didik, potensi dan karakteristik tingkah laku peserta didik, pengukuran
proses dan hasil pendidikan dan pembelajaran, kesehatan mental, motivasi dan
minat, serta disiplin lain yang relean.
Sedangkan menurut Syaodih Sukmadinata
dalam Syaiful Sagala mengatakan bahwa objek kajian psikologi pendidikan adalah
interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik, dengan dukungan sarana dan fasilitas tertentu yang berlangsung
dalam lingkungan tertentu.
Psikologi pendidikan berusaha untuk
mewujudkan tindakan psikologis yang tepat dalam interaksi antar setiap faktor
pendidikan. Pengetahuan psikologis tentang peserta didik menjadi hal yang
sangat penting dalam pendidikan. Karena itu, pengetahuan tentang psikologi
pendidikan seharusnya menjadi kebutuhan bagi para guru, bahkan bagi tiap orang
yang menyadari dirinya sebagai pendidik.
Secara garis besar banyak ahli membatasi
objek kajian psikologi pendidikan menjadi tiga macam:
Mengenai “belajar”, yang meliputi
teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku belajar peserta
didik, dan sebagainya;
Mengenai “proses belajar”, yakni tahapan
perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar peserta didik;
Mengenai “situasi belajar”, yakni
suasana dan keadaan lingkungan, baik bersifat fisik maupun nonfisik yang
berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik.
C.
Tujuan Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan merupakan bidang
psikologi gunaan atau praktik. Ia membina serta mengkasilkan teor-teori serta
prinsip-prinsip yang menjadi asas kepada memahami tingkahlaku pelajar dan guru
dalam bidang pendidikan. Pengetahuan mengenai psikologi pendidikan ini sangat
penting bagi para pendidik untuk menyelenggarakan pendidikan di
sekolah-sekolah. Terdapa tempat tujuan utama dalam psikologi pendidikan untuk
guru-guru iaitu memerihal, meramal, menerangkan dan mengawal. Hal ini juga
disebut oleh ahli psikologi Abd .Majid Mohd. Isa dan Rahil Mahyuddin (1997).
Pengetahuan mengenai psikologi
pendidikan ini sangat penting bagi para pendidik untuk menyelenggarakan
pendidikan di sekolah-sekolah. Terdapa tempat tujuan utama dalam psikologi
pendidikan untuk guru-guru iaitu memerihal, meramal, menerangkan dan mengawal.
Hal ini juga disebut oleh ahli psikologi Abd .Majid Mohd. Isa dan Rahil
Mahyuddin (1997).
Memahami (memerihal dan menerangkan)
tingkah laku pelajar dalam proses pengajaran dan pembelajaran.
Meramalkan tingkahlaku gantian yang
mungkin berlaku dan mengawal tingkahlaku tersebut.
Menurut Kindgren sebagaimana yang
dikutip Surya (1982), manfaat psikologi pendidikan adalah untuk membantu
para guru dan para calon guru dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik
mengenai kependidikan dan prosesnya. Chaplin (1972) pula menitikberatkan
manfaat psikologi pendidikan untuk memecahkan masalah-masalah yang terdapat
dalam dunia pendidikan dengan cara menggunakan kaedah-kaedah yang disusun
secara rapid dan sistematis.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Objek kajian psikologi pendidikan tanpa
mengabaikan persoalan psikologi guru terletak pada peserta didik. Karena
hakikat pendidikan adalah pelayanan khusus diperuntukkan bagi peserta didik.
Oleh karena itu objek kajian psikologi pendidikan, selain teori-teori psikologi
pendidikan sebagai ilmu, tetapi lebih condong pada aspek psikologis peserta
didik, khususnya ketika mereka terlibat dalam proses pembelajaran.
Secara garis besar banyak ahli membatasi
objek kajian psikologi pendidikan menjadi tiga macam:
Mengenai “belajar”, yang meliputi
teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku belajar peserta
didik, dan sebagainya;
Mengenai “proses belajar”, yakni tahapan
perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar peserta didik;
Mengenai “situasi belajar”, yakni
suasana dan keadaan lingkungan, baik bersifat fisik maupun nonfisik yang
berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik.
DAFTAR
PUSTAKA
Agus
Sujanto. 2001. Psikologi Umum. Jakarta : Bumi Aksara
Kamus
Besar Bahasa Indonesia. 1991
Muhibbin
Syah. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2003
Ngalim
Purwanto. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
M.
Dalyono. 2010. Psikologi Pendidikan, cet. VI. Jakarta: Rineka Cipta
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق