KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan berlimpah nikmat berupa kesehatan jasmani maupun rohani kepada
Kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Sholawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi akhir zaman Muhammad SAW.
Kami
menyadari tersusunnya makalah ini bukanlah semata-mata hasil jerih payah kami
sendiri, melainkan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, Kami menghaturkan
ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu Kami dalam penyusunan makalah ini.
Semoga
Allah SWT memberikan pahala yang setimpal dan menjadikan amal sholeh bagi semua
pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amiin Ya Rabbal’alamin.
Muara Bulian Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Karakteristik
Perencanaan Kurikulum ............................................ 3
B. Azaz-Azas
Perencanaan Kurikulum................................................. 5
C. Penegembangan
Kurikulum Dengan Pendekatan Sistem................ 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kegiatan pengembangan kurikulum harus
berlandaskan pada fungsi-fungsi manajemen. Untuk dapat dipahami sebagai
pengalaman untuk mempersiapkan peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan, baik yang
diperoleh dari dalam maupun luar lembaga pendidikan, maka kurikulum hendaknya
melalui fungsi perencanaan yang matang serta sistematis dan terpadu,
pengorganisasian yang baik, diimplementasikan di lapangan, dan diawasi
pelaksanaannya.
Kurikulum
adalah semua pengalaman yang telah direncanakan untuk mempersiapkan peserta
didik mencapai tujuan pendidikan baik yang diperoleh dari dalam maupun luar
lembaga yang telah direncanakan secara sistematis dan terpadu. Manajemen dalam
perencanaan kurikulum dapat diartikan sebagai keahlian atau kemampuan
merencanakan dan mengorganisasi kurikulum. Pokok kegiatan utama studi manajemen
kurikulum meliputi bidang perencanaan dan pengembangan kurikulum, pelaksanaan
dan perbaikan kurikulum. Manajemen perencanaan dan pengembangan kurikulum
berdasarakn asumsi bahwa telah tersedia informasi dan data tentang
masalah-masalah dan kebutuhan yang mendasari disusunnya perencanaa secara
tepat.
Untuk mengembangkan suatu rencana
seseorang harus mengacu kemasa depan. Perencanaan ini memberikan pengaruh dalam
menentukan pengeluaran biaya atau keuntungan, menetapkan perangkat tujuan atau
hasil akhir, mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan akhir, menyusun atau
menetapkan prioritas dan urutan strategi, menetapkan prosedur kerja dengan
metode yang baru, serta mengembangkan kebijakan-kebijakan.
Perencanaan secara umum menurut Sudjana
(2000), adalah proses yang sistematis sesuai dengan prinsip dalam pengambilan
keputusan, penggunaan pengetahuan dan teknik secara ilmiah serta kegiatan yang
terorganisasi tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan
datang. Waterson dalam Sudjana (2000) menuliskan bahwa perencanaan pada
hakekatnya adalah usaha sadar, terorganisasi, dan terus menerus yang dilakukan
untuk memilih alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif tindakan yang
ada untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Oemar Hamalik (2006), perencanaan
kurikulum adalah kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membina peserta
didik ke arah perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai hingga terjadi
perubahan-perubahan pada peserta didik.
B.
Rumusan Masalah
Masalah yang akan ditampilkan dalam makalah ini
adalah bagaimanakah proses manajemen perencanaan Pengembangan kurikulum?
Prosedur pemecahan masalah adalah dengan mengkaji berbagai literatur yang ada
mengenai manajemen perencanaan kurikulum kemudian akan diambil kesimpulan
bagaimana kurikulum direncanakan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KARAKTERISTIK PERENCANAAN KURIKULUM
Perencanaan
kurikulum memiliki fungsi sebagai berikut:
1.
Sebagai pedoman yang berisi petunjuk
tentang jenis dan sumber peserta, tindakan yang perlu dilakukan, biaya, sarana,
serta sistem kontrol atau evaluasi.
2.
Sebagai penggerak roda organisasi dan tata
laksana untuk menciptakan perubahan dalam masyarakat sesuai dengan tujuan
organisasi;
3.
Sebagai motivasi untuk melaksanakan sistem
pendidikan.
Model
Perencanaan Kurikulum
Ada 4
(empat) model perencanaan kurikulum berdasar asumsi rasionalitas, yaitu: asumsi
tentang pemrosesan informasi secara cermat yang berkaitan dengan mata
pelajaran, peserta didik, lingkungan dan hasil belajar. Berikut ini model-model
perencanaan kurikulum:
1.
Model Perencanaan
rasional deduktif atau rasional Tyler
Model
ini menitik-beratkan logika dalam merancang program kurikulum dan bertitik
tolak dari spesifikasi tujuan (goals dan objectives). Model ini dapat
diterapkan pada semua tingkat pembuat keputusan, dan tepat untuk sistem
pendidikan sentralistik.
2.
Model Interaktif
rasional atau The Rational - Interactive Model
Model
ini menitik-beratkan pada ”perencanaan dengan” (planning with) daripada
”Perencanaan bagi” (planning for). Perencanaan kurikulum ini bersifat
situasional atau fleksibel serta tepat bagi lembaga pendidikan yang akan
mengembangkan kurikulum berbasis sekolah. Model perencanaan kurikulum ini
didasarkan pada kebutuhan yang berkembang di masyarakat.
3.
The Diciplines Model
Model ini menitik-beratkan pada guru sebagai
pihak yang merencanakan kurikulum bagi siswa. Model ini dikembangkan sesuai
dengan pertimbangan sistematik tentang relevansi antara pengetahuan filosofis,
sosiologis, dan psikologis.
4.
Model tanpa
Perencanaan atau non planning model
Model ini dikembangkan berdasarkan pertimbangan
inisiatif guru di dalam ruangan kelas, sebagai pengambil keputusan dalam
menentukan strategi pembelajaran, pemilihan media belajar dan sebagainya.
Prinsip Perencanaan Kurikulum
Ada delapan prinsip yang harus diperhatikan dalam
kegiatan manajemen perencanaan kurikulum, yaitu:
1.
Perencanaan yang dibuat harus memberikan
kemudahan dan mampu memicu pemilihan dan pengembangan pengalaman belajar yang
potensial sesuai dengan hasil (tujuan) yang diharapkan sekolah.
2.
Perencanaan hendaknya dikembangkan oleh guru
sebagai pihak yang langsung bekerja sama dengan siswa.
3.
Perencanaan harus memungkinkan para guru
menggunakan prinsip-prinsip belajar dalam memilih dan memajukan kegiatan-kegiatan
belajar di sekolah.
4.
Perencanaan harus memungkinkan para guru
menyesuaikan pengalaman-pengalaman dengan kebutuhan-kebutuhan pengembangan,
kesanggupan, dan taraf kematangan siswa (level of pupils).
5.
Perencanaan harus menggiatkan para guru untuk
mempertimbangkan pengalaman belajar sehingga anak-anak dilibatkan dalam
kegiatan-kegiatan di dalam dan di luar sekolah.
6.
Perencanaan harus merupakan penyelenggaraan
suatu pengalaman belajar yang kontinu sehingga kegiatan-kegiatan belajar siswa
dari sejak awal sungguh mampu memberikan pengalaman.
7.
Kurikulum harus direncanakan sedemikian rupa
sehingga mampu membantu pembentukan karakter, kepribadian, dan perlengkapan
pengetahuan dasar siswa yang bernilai demokratis dan yang sesuai dengan
karakter kebudayaan bangsa Indonesia.
8.
Perencanaan harus realistis, feasible (dapat
dikerjakan), dan acceptable (dapat diterima dengan baik).
Sifat
Perencanaan Kurikulum
Suatu perencanaan kurikulum hendaknya memiliki
sifat-sifat sebagai berikut:
1.
Bersifat strategis
Karena merupakan instrumen yang sangat penting
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
2.
Bersifat komprehensif
Bersifat konprenhensif yang mencakup keeluruhan
aspek-aspek kehidupan dan penghiduan masyarakat
3.
Bersifat integrative
Yang
menintregasikan rencana yang luas, mencakup pengembangan dimensi kualitas dan
kuantitas
4.
Bersifat realistic
Berdasarkan
kebutuhan nyata peserta didik dan masyarakat
5.
Bersifat humanistic
Menitik
beratkan pada pengembangan sumberdaya manusia, baik kuantitatif maupun
kualitatif
6.
Bersifat Futuralistik
Mengacu jauh kedepan dalam merencanakan
masyarakat yang maju
7.
Bagian Integral yang
mendukung manajemen pendidikan secara sistemik
8.
Mengacu pada
Pengembangan Kompetensi
9.
Berdiversifikasi
sesuai peserta didik
10.
Bersifat
Desentralistik
B.
AZAZ-AZAS PERENCANAAN KURIKULUM
Perencanaan kurikulum
disusun berdasarkan azas-azas sebagai berikut:
1.
Objektivitas
Perencanaan
kurikulum memiliki tujuan yang jelas dan spesifik berdasarkan tujuan pendidikan
nasional, data input yang nyata sesuai dengan kebutuhan.
2.
Keterpaduan
Perencanaan
kurikulum memadukan jenis dan sumber dari semua disiplin ilmu, keterpaduan
sekolah dan masyarakat, keterpaduan internal, serta keterpaduan dalam proses
penyampaian.
3.
Manfaat
Perencanaan
kurikulum menyediakan dan menyajikan pengetahuan dan keterampilan sebagai bahan
masukan untuk pengambilan keputusan dan tindakan, serta bermanfaat sebagai
acuan strategis dalam penyelenggaraan pendidikan.
4.
Efisiensi dan
Efektivitas
Perencanaan
kurikulum disusun berdasarkan prinsip efisiensi dana, tenaga, dan waktu dalam
mencapai tujuan dan hasil pendidikan.
5.
Kesesuaian
Perencanaan
kurikulum disesuaikan dengan sasaran peserta didik, kemampuan tenaga
kependidikan, kemajuan IPTEK, dan perubahan/perkembangan masyarakat.
6.
Keseimbangan
Perencanaan
kurikulum memperhatikan keseimbangan antara jenis bidang studi, sumber yang
tersedia, serta antara kemampuan dan program yang akan dilaksanakan.
7.
Kemudahan
Perencanaan
kurikulum memberikan kemudahan bagi para pemakainya yang membutuhkan pedoman
berupa bahan kajian dan metode untuk melaksanakan proses pembelajaran.
8.
Berkesinambungan
Perencanaan
kurikulum ditata secara berkesinambungan sejalan dengan tahapan, jenis, dan
jenjang satuan pendidikan.
9.
Pembakuan
Perencanaan
kurikulum dibakukan sesuai dengan jenjang dan jenis satuan pendidikan, sejak
dari pusat sampai daerah.
10. Mutu
Perencanaan kurikulum memuat perangkat
pembelajaran yang bermutu, sehingga turut meningkatkan mutu proses belajar dan
kualitas lulusan secara keseluruhan.
C.
PENEGEMBANGAN KURIKULUM DENGAN PENDEKATAN SISTEM
Pengembangan
kurikulum berdasarkan pendekatan sistem meliputi langkah-langkah
1.
Merumuskan masalah (identifikasi kebutuhan)
2.
Analisis masalah untuk ditransformasikan
menjadi tujuan-tujuan
3.
Mengembangkan pemecahan masalah (mendesain
metode instruksional dan material)
4.
Pelaksanaan dalam bentuk eksperimen atau uji
coba
5.
Menilai program
BAB IIIPENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kurikulum merupakan salah
satu komponen yang sangat penting dalam pendidikan. Tanpa kurikulum, proses
pendidikan tidak akan berjalan mulus. Kurikulum diperlukan sebagai salah satu
komponen untuk menentukan tercapainya tujuan pendidikan.
Kurikulum selalu mengalami
perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Adapun proses pengembangan
kurikulum adalah kegiatan mengahasilkan kurikulum baru melalui langkah-langkah
Perencanaan, pelaksanaan, Penilaian dan penyempurnaan/Pengembangan kurikulum
atas dasar penilaian yang dilakukan selama kegiatan pelaksanaan kurikulum, dan
hal tersebut bisa dikatakan bahwa terjadinya perubahan-perubahan kurikulum
mempunyai tujuan untuk perbaikan.
Didalam proses manajemen perencanaan
pengembangan kurikulum dan pembelajaran, ada hal hal penting yang dapat
disimpulkan sebagai berikut :
§ Ada 4 model
perencanaan kurikulum yaitu, perencanaan rasional deduktif, Interaksi rasional,
the dicipines model, dan non planning model.
§ Dalam manajemen
perencanaan pengembangan kurikulum dan pembelajaran harus memperhatikan delapan
prinsip
§ Dalam
perencanaan pengembangan kurikulum hendaknya memiliki sifat sifat,
strategis,komprehensif, integrative, realistic, humanistic, futuralistik,
Integral yang mendukung manajemen pendidikan, kompetensi, berdiversifikasi
sesuai peserta didik dan desentralistik.
§ Azas azas dalam
manajemen perencanaan pengembangan kurikulum, obyektifitas, keterpaduan,
manfaat, efesien/efektif, kesesuaian, keseimbangan, kemudahan,
berkesinambungan, pembakuan dan bermutu.
§ Dalam
pengembangan kurikulum berdasarkan pendekatan system.
DAFTAR PUSTAKA
Oemar Hamalik.
2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung : Remaja Rosdakarya
————— . 1995.
Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Mulyasa : Kurikulum
yang di Sempurnakani (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006)
http://www.emeraldinsight.com/:Raihani,
(2008) "An Indonesian model of successful school leadership",
Journal of Educational Administration, Vol. 46 Iss: 4, pp.481 – 496
http://www.emeraldinsight.com/:Brook
Stowe, (2011) “ I can't find anything”: Towards establishing a continuum in
curriculum-integrated library instruction", Reference Services Review,
Vol. 39 Iss: 1, pp.81 – 97, Publisher:Emerald Group Publishing Limited
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق