cari makalah yang lain: https://helloworld-i4ln6sgakq- an.a.run.app/ aHR0cCUzQSUyRiUyRnc5bm5sOS5jbi UyRjE2d29wOXc2YXNKRGI%3D, https://helloworld-i4ln6sgakq- an.a.run.app/ aHR0cCUzQSUyRiUyRnc5bm5sOS5jbi UyRjE2d29wNXc2YXRMVlg%3D, https://helloworld-i4ln6sgakq- an.a.run.app/ aHR0cCUzQSUyRiUyRnc5bm5sOS5jbi UyRjE2d29wM3c2YXRRb0M%3D, https://helloworld-i4ln6sgakq- an.a.run.app/ aHR0cCUzQSUyRiUyRnc5bm5sOS5jbi UyRjE2d29wOXc2YXNKRGI%3D, https://helloworld-i4ln6sgakq- an.a.run.app/ aHR0cCUzQSUyRiUyRnc5bm5sOS5jbi UyRjE2d29wMXc2YXhtYlI%3D, https://helloworld-i4ln6sgakq- an.a.run.app/ aHR0cCUzQSUyRiUyRnc5bm5sOS5jbi UyRjE2d29wMXc2YXhtYlI%3D, https://helloworld-i4ln6sgakq- an.a.run.app/ aHR0cCUzQSUyRiUyRnc5bm5sOS5jbi UyRjE2d29wN3c2YXh4eFE%3D, https://helloworld-i4ln6sgakq- an.a.run.app/ aHR0cCUzQSUyRiUyRnc5bm5sOS5jbi UyRjE2d29wN3c2YXh4eFE%3D
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan berlimpah nikmat berupa kesehatan jasmani maupun rohani kepada Kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Sholawat dan
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi akhir zaman Muhammad SAW.
Kami menyadari tersusunnya makalah ini bukanlah semata-mata hasil
jerih payah kami sendiri, melainkan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu,
Kami menghaturkan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu Kami dalam penyusunan makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal dan menjadikan amal
sholeh bagi semua pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amiin Ya Rabbal’alamin.
Muara
Bulian, Januari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ideologi
Pendidikan......................................................... 3
B. Paradigma Ideologi Pendidikan Islami.............................................. 3
C. Pemikiran Ibnu Taimiyah Tentang Pendidikan Islam........................ 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peranan penting dalam
pengembangan kemampuan seseorang. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk
mendapatkan pengetahuan yang nantinya menjadi bekal dalam kehidupan masyarakat.
Isu tentang pendidikan menarik dan senantiasa
actual dan pendidikan tidak pernah lekang oleh zaman, mulai dari zaman Adam,
Hermes, sampai zaman kita sekarang bahkan juga pada zaman-zaman berikutnya
Pendidikan juga tidak bisa lepas dari ideologi
yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Ideologi ini turut mewarnai
pendidikan sehingga pendidikan yang dilakukan di tengah masyarakat memiliki
karakteristik tertentu yang identik dengan ideologi tertentu pula. Setidaknya
ada tiga ideologi yang berkembang dalam dunia pendidikan, yaitu konservatif,
liberal, dan kapitalis.
Perbedaan dari ketiga ideologi tersebut terkait
dengan bagaimana pandangan manusia terkait dengan apa yang menimpanya. Hal ini
akan berdampak pada metode dan cara pembelajaran yang diberikan oleh pendidikan
dengan ideologi tertentu.
Kapitalisme global berimplikasi pada pengakuan terhadap hak individu. Hal
ini menimbulkan paham liberalisme yang menekankan kebebasan pada masing-masing
individu dalam segala hal. Dalam menghadapi ha1 tersebut, pendidikan dituntut
untuk mempersiapkan generasi-generasi yang mampu berinteraksi dengan keadaaan
yang terjadi sekarang. Untuk itu kemudian ideologi pendidikan liberal muncul.
Namun pendidikan liberal harus dibarengi dengan pendidikan islami. Implementasi ajaran ini dalam praktik kehidupan dan pendidikan dapat
fleksibel atau luwes, selama substansinya tetap terpelihara, yaitu: menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan sebagaimana hakikat ajaran Islam, sebagai agama
fitrah, memang ditujukan untuk kebutuhan manusia itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan yaitu
bagaimana memahami tentang ideology pendidikan islam
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ideologi Pendidikan
Menurut William O'neil, pakar pendidikan dari
University of Southern California dalam ideologi Pendidikan (2001 ) bahwa
pendidikan kalau boleh diibaratkan seperti seorang musafir yang sedang berada
pada persimpangan jalan. Jalan mana yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan
adalah pilihan. Begitu juga dengan pendidikan, memilih jalan itu merupakan hal
yang amat penting dan menentukan keberhasilan.
Akan tetapi, dalam pendidikan yang menjadi
persoalan adalah apakah pendidikan akan melegitimasi sistem dan struktur sosial
yang ada ataukah berperan kritis dalam usaha melakukan perubahan sosial dan
transformasi menuju dunia yang lebih adil. Dari adanya dua pilihan itulah,
akhirnya melahirkan Ideologi pendidikan liberal dan Kritis. Kedua paradigma
tersebut dijabarkan sebagai Paradigma kritis dan paradigma liberal. Namun,
ditengah-tengah ideology itu muncul juga pendidikan islami sebagai penyeimbang,
pengatur dan pedoman menuju pribadi yang berkarakter islami.
B.
Paradigma
Ideologi Pendidikan Islami
Secara terminologis, dijabarkah bahwa rabba,
‘allama, addaba dapat ditemukan kata-kata atau istilah-istilah yang
pengertiannya terkait dengan pendidikan, yaitu :
Dalam bahasa Arab, kata-kata rabba, ‘allama,
dan addaba tersebut di atas mengandung pengertian sebagai berikut :
a.
Kata kerja rabba yang masdarnya tarbiyahtan
memiliki beberapa arti, antara lain mengasuh, mendidik dan memelihara. Di
samping kata rabba ada kata-kata yang serumpun dengannya yaitu rabba yang
berarti memiliki, memimpin, memperbaiki, menambah. Rabba juga berarti
tumbuh atau berkembang.
b.
Kata kerja ‘allama yang masdarnya ta’liman
berarti mengajar yang lebih bersifat pemberian atau penyampaian pengertian,
pengetahuan, dan keterampilan.
Kata kerja addaba yang masdarnya ta’diban
dapat diartikan mendidik yang secara sempit mendidik budi pekerti dan secara
lebih luas meningkatkan peradaban. Muhammad Naqib Al-Attas dalam bukunya, konsep
Pendidikan Islam, dengan gigih mempertahankan penggunaan istilah ta’dib untuk
konsep pendidikan Islam, bukan tarbiyah, dengan alasan bahwa dalam istilah ta’dib
, mencakup wawasan ilmu dan amal yang merupakan esensi pendidikan Islam.
Ketiga istilah tersebut (tarbiyah,ta’lim,
dan ta’dib) merupakan satu kesatuan yang saling terkait artinya, bila
pendidikan dinisbatkan kepada ta’dib ia harus melalui pengajaran (ta’lim)
sehingga dengannya diperoleh ilmu. Agar ilmu dapat dipahami, dihayati, dan
selanjutnya diamalkan oleh peserta didik perlu bimbingan (tarbiyah).
Istilah tarbiyah masdar dari rabba
serumpun dengan akar kata rabb (Tuhan). Oleh karenanya tarbiyah yang
berarti mendidik dan memelihara implisit di dalamnya istilah rabb
(Tuhan) sebagai rabb al-‘alamin.
Berkenaan dengan masalah ini ‘Abdur-Rahman
an-Nahlawi menjabarkan konsep at-tarbiyah dalam empat unsur:
- Memelihara pertumbuhan fitrah manusia
- Mengarahkan perkembangan fitrah manusia menuju kesempurnaannya.
- Mengembangkan potensi insani (sumber daya manusia) untuk mencapai kualitas tertentu.
- Melaksanakan usaha-usaha tersebut secara bertahap sesuai dengan irama perkembangan anak.
Implikasi
penggunaan istilah dan konsep tarbiyah dalam pendidikan Islam ialah :
1.
Pendidikan bersifat humanis-teosentris artinya
berorientasi pada fitrah dan kebutuhan dasar manusia, yang diarahkan sesuai
dengan sunnah (skenario) Tuhan “pencipta”.
2.
Pendidikan bernilai ibadah karena tugas
pendidikan merupakan bagian tugas dari kekhalifaannya, sedangkan pendidikan
yang hakiki adalah Allah “Rabbul’alamin”.
3.
Tanggung jawab pendidikan tidak hanya kepada
sesama manusia tetapi juga kepada tuhan.
Mengingat betapa luas dan kompleksitasnya
risalah Islamiyah maka sebenarnya yang dimaksud dengan pengertian pendidikan
Islam ialah: “Segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia
serta sumber daya manusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusia
seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam.”
Dalam term yang lebih luas, pengertian
pendidikan agama Islam ialah “usaha yang lebih khusus ditekankan untuk
mengembangkan fitrah keberagaman (religiousitas) subyek didik agar lebih mampu
memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.”
Tujuan pendidikan merupakan kriteria atau
ukuran dalam evaluasi pendidikan. Menurut Omar Muhammad Attoumy Asy-Syaebani,
tujuan pendidikan Islam memiliki 4 ciri pokok , yaitu :
a.
Sifat yang bercorak agama dan akhlak.
b.
Sifat kemenyeluruhannya yang mencakup segala
aspek pribadi pelajar (subjekdidik), dan semua aspek perkembangan dalam
masyarakat.
c.
Sifat keseimbangan, kejelasan, tidak adanya
pertentangan antara unsur-unsur dan cara pelaksanaannya.
d.
Sifat realistik dan dapat dilaksanakan, penekanan
pada perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku dan pada kehidupan,
memperhitungkan perbedaan-perbedaan perseorangan diantara individu, masyarakat
dan kebudayaan dimana-mana dan kesanggupannya untuk berubah dan berkembang bila
diperlukan.
C.
Pemikiran Ibnu
Taimiyah Tentang Pendidikan Islam
Pemikiran Ibnu Taimiyah tentang pendidikan islam berkisar pada beberapa hal
yaitu falsafah pendidikan, tujuan
pendidikan serta metode pengajaran.Falsafah pendidikan menurut beliau adalah
ilmu yang bermanfaat merupakan asas bagi kehidupan yang cerdas dan unggul.
Sementara mempergunakan ilmu itu dapat menjamin
kelestarian dan kelangsungan masyarakat, tanpa itu masyarakat akan terjerumus
ke dalam kehidupan yang sesat. Jadi ilmu yang bermanfaat intinya adalah
mengajak pada kehidupan yang benar yang diarahkan pada hubungan dengan Tuhan
serta dihubungkan dengan kenyataan-kenyataan makhluk serta memperteguh rasa
kemanusian.
Tujuan pendidikan Islam yang
harus dicapai menurut Ibnu Taimiyah meliputi 3 hal :
a)
Tujuan Individual
Tujuan pendidikan harus
diarahkan pada terbentuknya pribadi yang baik , yaitu seorang yang berfikir,
merasa dan bekerja pada berbagai lapangan kehidupan pada setiap waktu sejalan
dengan apa yang ada pada al
Qur’an dan as Sunnah. Pribadi yang baik menurutnya adalah pribadi yang sempurna
kepribadiannya yaitu mereka yang lurus jalan pikiran serta jiwanya, bersih
keyakinannya, kuat jiwanya sertas anggup menjalankan perintah Allah SWT.
b)
Tujuan Sosial
bahwa pendidikan Islam harus
diarahakan pada terciptanya masyarakat yang baik dan sejalan dengan ketentuan
Al Qur’an dan As Sunnah dimana manusia bisa hidup bersama dengan orang lain,
saling membantu, saling menasehati serta membantu mengatasi masalah orang lain
dan lain sebagainya.
c)
Tujuan Dakwah Islamiyah
Tujuan pendidikan harus bisa
mengarahkan Ummat agar siap dan mampu memikul tugas dakwah islamiyah ke seluruh
dunia. Hal ini didasarkan bahwa Allah mengutus para Rasulnya untuk memberi
kabar gembira dan memberi peringatan, sehingga segenap manusia mau menerima dan
mengikuti ajaranNya.
Menurut Ibnu Taimiyah,
metode pengajaran secara garis besar dapat dibagi menjadi 2, yaitu Metode Ilmiyah(daya berpikir) dan Metode
Iradiyah(kehendaknya dalam melakukan sesuatu).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pada paradigma pendidikan liberal, fokus utama terletak
pada bagaimana membuat anak didik memiliki kemampuan sehingga mereka bisa
bersaing di tengah sistem yang berlaku pada masyarakat. Pendidikan liberal
tidak melihat masalah yang berkembang daiam masyarakat karena sistem sosial
masyarakat tersebut, tetapi karena ketidaksiapan manusia dalam menghadapi
sistem. Sehingga ini akan mengakibatkan pembelajaran yang bersifat memberikan
pengetahuan dan keterampilan yang berguna sebanyak-banyaknya kepada anak didik,
pengetahuan bersifat doktriner dan menilai sesuatu hanya dengan melihat
kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh anak didik.
Pendidikan alternatif yang muncul
belakangan di Indonesia pasca reformasi pada hakikatnya merupakan bentuk dari
konsep pendidikan kritis. Akhirnya, kesadaran kritis kitalah yang mampu
menyingkap realita yang terjadi pada proses pendidikan di negeri ini. Dimana,
landasan filosofis pendidikan dan ideologi pendidikan harus di maknai lebih
kontekstual dalam membangun tatanan moral masyarakat yang lebih baik. di
samping, itu proses kemanusiaan dalam sistem pendidikan harus menjadi sebuah
kesadaran kolektif.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
ideologi pendidikan Islam merupakan salah satu kekuatan ideologi pendidikan
nasional. Ideologi pendidikan islam merupakan fondasi kuat dalam membangun
karakter pendidikan bangsa. Implementasi ajaran ini dalam praktik kehidupan dan
pendidikan dapat fleksibel atau luwes, selama substansinya tetap terpelihara,
yaitu: menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sebagaimana hakikat ajaran
Islam, sebagai agama fitrah sehingga pendidikan Islam mampu
menciptakan masyarakat yang baik dan sejalan dengan ketentuan al Qur’an dan as
Sunnah.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikans Indonesia, 2001, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Edisi Ketiga, Pusat Bahasa Pendidikan Nasional. Penerbit : Balai
Pustaka; Jakarta
Pengantar Pendidikan [http:// Lena
Unindrabiozal.Blogspot.com,03,2008]
O'neil William F. Ideologi-ideologi
Pendidikan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.
Pendidikan Liberal,[http://
Aristhu. 03.files wordpress.com,10,2006]
http://dzulkifly.student.umm.ac.id/2010/02/05/pendidikan-kritis/
resume-ii-ideologi-pendidikan-islam.html
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق