KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan berlimpah nikmat berupa kesehatan jasmani maupun rohani kepada Kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Sholawat dan
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi akhir zaman Muhammad SAW.
Kami menyadari tersusunnya makalah ini bukanlah semata-mata hasil jerih
payah kami sendiri, melainkan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, Kami
menghaturkan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu Kami dalam penyusunan makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal dan menjadikan amal
sholeh bagi semua pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amiin Ya Rabbal’alamin.
Muara Bulian, November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Pembelajaran....................................................... 3
B. Prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran........................................... 4
C. Kriteria Pemilihan Metode Pembelajaran........................................... 6
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran –
Pendidikan Agama ............................................................................ 7
E. Penerapan Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.............. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Usaha untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil pendidikan khususnya Pendidikan Agama Islam
senantiasa terus dikembangkan melalui pengkajian berbagai komponen pendidikan.
Perbaikan dan penyempurnaan kurikkulum, bahan ajar, manajemen pendidikan,
proses belajar mengajar dan lain-lain sudah banyak dilakukan. Tujuan utamanya
adalah untuk memajukan pendidikan nasional dan meningkatkan hasil pendidikan,
tidak terkecuali bidang Pendidikan Agama Islam.
Perbaikan dan penyempurnaan
sistem pembelajaran merupakan upaya yang paling nyata dalam meningkatkan proses
dan hasil belajar para siswa sebagai salah satu indikator kemajuan dan kualitas
pendidikan. Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah,
agar tujuan pendidikan dan pengajaran berjalan dengan benar. Proses belajar
mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan
siswa dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan
siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar.
Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti luas, tidak sekedar
hubungan antara guru dan siswa, berupa materi pelajaran, melainkan penanaman
sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar Upaya tersebut
diarahkan kepada kualitas pembelajaran sebagai sebuah proses yang diharapkan
dapat menghasilkan kualitas hasil belajar siswa
Metode pembelajaran adalah
salah satu upaya yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Komponen-komponen pendidikan dan
pengajaran diatur sedemikian rupa sehingga memiliki fungsi yang optimal dalam
mencapai tujuan pengajaran dan pendidikan. Metode pembelajaran juga memberikan
alternatif terhadap proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Semua sumber belajar , baik manusia maupun
sarana dan prasarana dirancang dan direncanakan untuk membantu proses
belajar para siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dalam
makalah tentang Metode Pembelajaran dalam Pendidikan Islam ini akan membahas
hal-hal sebagai berikut:
1.
Pengertian Metode
Pembelajaran
2.
Prinsip-prinsip Belajar
dan pembelajaran.
3.
Kriteria Pemilihan Metode Pembelajaran.
4.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Pembelajaran PAI
5.
Pengembangan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Pembelajaran
Ada berbagai pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan oleh
para ahli pembelajaran (instructional technology), di antaranya akan dipaparkan
sebagai berikut:
a.
Kozna (1989) secara umum menjelaskan bahwa metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang
dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya
tujuan pembelajaran tertentu.
b. Gerlach dan
Ely (1980) menjelaskan bahwa metode pembelajaran merupakan cara-cara yang
dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran merupakan cara- cara yang
dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran
tertentu
c. Dick dan
Carey (1990) menjelaskan bahwa metode pembelajaran terdiri atas seluruh
komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar
yang/atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran tertentu.
d. Gropper
(1990) mengatakan bahwa metode pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai
jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
Menurut Drs, Muhaimin, M.A. Metode
Pembelajaran adalah metode untuk menata interaksi antara peserta didik dengan komponen-komponen metode pembelajaran lain,
seperti pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran. Metode pengelolaan
pembelajaran PAI berupaya untuk menata interaksi peserta didik dengan
memperhatikan empat hal, yaitu:
1) Penjadwalan kegiatan pembelajaran yang menunjukkan tahap-tahap kegiatan
yang harus ditempuh peserta didik dalam pembelajaran.
2) Membuat catatan kemajuan belajar
peserta didik melalui penilaian yang komprehensip dan berkala selama
proses pembelajaran berlangsung maupun sesudahnya.
3) Pengelolaan motivasi peserta didik dengan menciptakan cara-cara yang mampu
meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
4)
Pengawasan belajar yang
mengacu pada pemberian kebebasan untuk memilih tindakan belajar yang sesuai
dengan karakteristik peserta didik.
Memerhatikan beberapa pengertian metode
pembelajaran di atas , dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan
cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk
menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan
peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya
tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar
B. Prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran
Sebelum memulai proses pembelajaran hendaknya dipahami
dulu prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran yang mengacu pada teori belajar
dan pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk memilih dan menentukan metode
pembelajaran yang tepat yang akan diterapkan dalam proses belajar-mengajar.
Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah:
1. Prinsip
Kesiapan (Readiness)
Salah satu faktor yang
mempengaruhi proses belajar adalah kesiapan peserta didik yaitu kesiapan
kondisi fisik dan psikisnya. Peserta
didik yang belum siap melaksanakan tugas belajar akan mengalami kesulitan atau
bahkan putus asa dalam belajar. Kesiapan ini meliputi kematangan dan
pertumbuhan fisik dan psikis, tingkat kepandaian, pengalaman belajar
sebelumnya, motivasi dan lain-lain. Sehingga untuk merancang rencana
pembelajaran perlu dilakukan hal-hal berikut:
a.
Materi atau tugas yang
diberikan disesuaikan dengan tingkat usia, kemampuan, dan latar belakang
pengalamanpeserta didik.
b.
Sebelum mulai
pembelajaran perlu dilakukan tes untuk mengetahui tingkat kesiapan dan
kemampuan peserta didik.
c.
Bahan-bahan dan
tugas-tugas belajar dipersiapkan secara bervariasi sesuai dengan faktor
kesiapan kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik.
2. Prinsip motivasi (motivation)
Adanya motivasi yang
tinggi untuk belajar pada diri peserta
didik, yang ditandai dengan bersungguh-sungguh dan menunjukkan minat serta
perhatian dan rasa ingin tau yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar,
berusaha keras dan meluangkan waktu yang cukup untuk belajar serta
menyelesaikan tugas. Berdasarkan sumbernya, motivasi ada dua yaitu motivasi
intrinsik yaitu motivasi yang datang
dari dalam diri peserta didik dan motivasi ekstrinsik yakni motivasi yang
berasal dari lingkungan di luar diri peserta didik.
Dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam hendaknya selalu diusahakan agar
dapat menimbulkan motivasi intrinsik dengan penerapan metode pembelajaran yang
dapat menumbuhkan motivasi belajar dalam diri peserta didik. Sedangkan untuk
menumbuhkan motivasi ekstrinsik adalah dengan menciptakan suasana lingkungan
yang religius yang akan memotivasi belajar peserta didik untuk mencapai tujuan
Pendidikan Agama Islam.
3. Prinsip
partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
Prinsip ini adalah salah satu prinsip yang sangat
penting dalam pembelajaran. Minat belajar yang tinggi yang diikuti oleh
tercurahnya perhatian pada kegiatan belajar mengajar akan membawa peserta didik
ke suasana berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Keaktifan peserta
didik tidak hanya dilihat dari gerakan-gerakan badaniah saja, tetapi juga dari
keaktifan mereka secara akliah dan batiniyah misalnya perhatian peserta didik
yang terfokus pada isi ceramah yang
disampaikan oleh guru, tanya jawab, berdiskusi, mengerjakan tugas serta
kegiatan-kegiatan lain yang mendukung kegiatan belajar mengajar, sehingga
pikiran dan perasaan peserta didik tidak berpindah pada obyek lain. Dalam
merancang rencana pembelajaran hendaknya guru menyiapkan cara-cara agar peserta
didik dapat selalu berpartisipasi aktif dalam proses belajar-mengajar, sehingga
tidak menjadi peserta yang pasif.
4. Prinsip
Persepsi
Persepsi adalah suatu proses yang bersifat kompleks
yang menyebabkan seseorang dapat menerima dan menyerap informasi yang diperoleh
dari lingkungannya. Semua proses belajar mengajar selalu dimulai dari persepsi
yaitu setelah peserta didik menerima stimulus berupa materi pembelajaran dari
guru. Persepsi dianggap sebagai tahap awal dari pemahaman kognitif peserta
didik yang bersifat relatif, selektif dan teratur. Karena itu sejak dini kepada
peserta didik perlu ditanamkan persepsi yang baik dan akurat mengenai apa yang
akan dipelajari. Jika peserta didik memiliki persepsi yang salah terhadap apa
yang dipelajari, maka untuk selanjutnya akan sulit merubah persepsi yang sudah
melekat tersebut. Untuk membentuk persepsi yang benar pada diri peserta didik
yang perlu diperhatikan adalah dalam pembelajaran diperlukan penjelasan yang
benar dan jelas tentang materi pelajaran tertentudan juga mengupayakan berbagai
sumber belajar yang mendukung pemahaman yang benar pada diri peserta didik
mengenai apa yang sedang dipelajari.
5. Prinsip
Retensi yaitu mengingat kembali materi pembelajaran yang sudah dipelajari oleh
peserta didik. Dengan retenzi membuat apa yang sudah dipelajari dapat bertahan
atau tinggal lebih lama dalam struktur kognitif dan dapat diingat kembali
apabila diperlukan.
C.
Kriteria Pemilihan Metode Pembelajaran
Pemilihan metode
pembelajaan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran harus berorientasi
pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu, juga harus disesuaikan
dengan jenis materi, karakteristik peserta didik, serta situasi atau kondisi
dimana proses pembelajaran tersebut akan berlangsung. Terdapat beberapa metode
dan tehnik pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru, tetapi tidak semuanya
sama efektifnya dapat mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu dibutuhkan
kreativitas guru dalam memilih metode pembelajaran tersebut.
Ada beberapa
kriteria yang dapat digunakan dalam memilih metode pembelajaran, yaitu sebagai
berikut.
1. Berorientasi
pada tujuan pembelajaran. Tipe perilaku apa yang diharapkan dapat dicapai oleh
peserta didik
2. Pilih tehnik
pembelajaran sesuai dengan keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki.
3. Gunakan
media pembelajaran yang sebanyak mungkin dan sesuai yang dapat memberikan
rangsangan dan membantu peserta didik memahami dan menguasai materi pelajaraqn
yang disampaikan.
Selain
kriteria diatas, pemilihan metode pembelajaran dapat dilakukan dengan
memerhatikan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini.
1. Apakah
materi pelajaran paling tepat disampaikan secara klasikal (serentak
bersama-sama dalam satu satuan waktu)?
2. Apakah
materi pelajaran sebaiknya dipelajari peserta didik secara individual sesuai
dengan kecepatan belajar masing-masing?
3. Apakah
pengalaman langsung hanya dapat berhasil diperoleh dengan jalan praktik
langsung dalam kelompok dengan guru atau tanpa kehadiran guru?
4. Apakah
diperlukan diskusi atau konsultasi secara individual antara guru dan siswa?
D.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam
Pembelajaran adalah upaya untuk
menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum dengan mengalisis
tujuan pembelajaran dan karakteristik isi bidang studi Pendidikan Agama Islam
yang terkandung dalam kurikulum. Selanjutnya dilakukan kegiatan memilih,
menetapkan dan mengembangkan cara-cara (metode) pembelajaran yang tepat untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang ada,
agar kurikulum dapat teraktualisasi dalam proses pembelajaran sehingga hasil
belajar terwujud dalam diri peserta didik.
Dalam Pembelajaran ada tiga komponen
utama atau faktor yang saling berpengaruh dalam proses pembelajaran pendidikan
Agama, yaitu:
1.
Kondisi pembelajaran Pendidikan Agama. Faktor kondisi
ini berhubungan dengan pemilihan, penetapan dan pengembangan metode
pembelajaran PAI. Kondisi pembelajaran PAI dapat diklasifikasi menjadi tujuan
pembelajaran, karakteristik bidang studi dan kendala pembelajaran PAI. Tujuan
pembelajaran PAI adalah hasil yang diharapkan dapat dicapai dalam proses
pembelajaran. Karakteristik bidang studi PAI adalah aspek yang terbangun dalam
stuktur isi atau tipe isi bidang studi, berupa fakta, konsep, dalil/hukum,
prinsip/kaidah, prosedur dan keimanan yang menjadi landasan dalam
mendeskripsikan metode pembelajaran. Sedangkan kendala pembelajaran adalah bisa
berupa keterbatasan sumber belajar, keterbatasan alokasi waktu atau
keterbatasan media pembelajaran.
2.
Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Metode
adalah cara-cara tertentu yang paling sesuai untuk dapat diterapkan dalam
pembelajaran PAI untuk mencapai tujuan yang diinginkan, tujuan pembelajaran
yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
3.
Hasil Pembelajaran.
Hasil pembelajaran PAI adalah
mencakup semua akibat yang dapat dijadikan indikator keberhasilan penggunaan
metode yang digunakan dalam pembelajaran. Hasil pembelajaran PAI dapat berupa
hasil yang nyata dan hasil yang diinginkan. Hasil yang nyata adalah hasil
belajar PAI yang dicapai peserta didik secara nyata dengan digunakannya metode tertentu dalam
pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan kondisi tertentu. Sedangkan tujuan
yang diinginkan biasanya sering mempengaruhi keputusan perancang pembelajaran
PAI dalam melakukan pilihan suatu metode pembelajaran yang paling baik untuk
digunakan sesuai dengan kondisi yang ada.
E. Penerapan
Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam selain
berorientasi pada masalah kognitif, tetapi lebih mengedepankan aspek nilai,
baik nilai ketuhanan maupun kemanusiaan yang hendak ditumbuh kembangkan ke
dalam diri peserta didik sehingga dapat melekat ke dalam dirinya dan menjadi
kepribadiannaya. Menurut Noeng Muhajir (1988) seperti dikutip oleh Drs.
Muhaimin, M.A. ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam pembelajaran
nilai, yaitu:
1. Metode
Tradisional.
Yaitu pembelajaran nilai dengan jalan memberikan
nasehat atau indoktrinasi. Metode ini dilaksanakan dengan cara memberitahukan
secara langsung nilai-nilai mana yang baik dan yang kurang baik. Dengan metode
tersebut guru memiliki peran yang menentukan, sedangkan siswa tinggal menerima
kebenaran dan kebaikan yang disampaikan oleh guru. Penerapan Metode tersebut
akan menjadikan peserta didik hanya mengetahui atau menhafaljenis-jenis nilai
tertentu dan belum tentu melaksanakannya. Karena itu tekanan metode ini lebih
bersifat kognitif.
2. Pembelajaran
nilai dengan Metode Bebas yang merupakan kebalikan dari metode tradisional.
Dalam penerapannya guru memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih
dan menentukan nilai-nilai mana yang akan diambilnya. Dengan demikian peserta
didik memiliki kesempatan yang seluas-luasnya untuk memilih dan menentukan
nilai pilihannya, dan peran peserta didik dan guru sama-sama terlibat secara
aktif. Kelemahan metode ini peserta didik belum tentu mampu memilih nilai mana
yang baik atau buruk bagi dirinya sehingga masih sangat diperlukan bimbingan
dari pendidik untuk memilih nilai yang terbaik.
3. Pembelajaran
nilai dengan Metode Reflektif yaitu dengan menggunakan pendekatan teoretik ke
pendekatan empirik dengan mengaitkan teori dengan pengalaman. Dalam penerapan
metode ini dituntut adanya konsistensi
dalam penerapan teori dengan pengalaman peserta didik. Metode ini lebih
relevan dengan tuntutan perkembangan berpikir peserta didik dan tujuan
pembelajaran nilai untuk menumbuhkan kesadaran rasional terhadap suatu nilai
tertentu.
4. Pembelajaran
nilai dengan Metode trasinternal yaitu membelajarkan nilai dengan melakukan
tranformasi nilai, transaksi nilai dan trasinternalisasi. Dalam penerapan
metode ini guru dan peserta didik terlibat dalam komunilasi aktif baik secara
verbal maupun batin (kepribadian). Guru berperan sebagai penyaji informasi,
pemberi contoh atau teladan, serta sumber nilai yang melekat dalam pribadinya
yang direspon oleh peserta didik dan mempolakan dalam kepribadiannya.
Selanjutnya akan penulis sampaikan beberapa metode pembelajaran PAI yang
bisa diterapkan dalam pengembangan pembelajaran PAI. Menurut konsep metode
pengajaran yang ditawarkan oleh Ibnu Sina berpendapat bahwa penyampaian materi
pembelajaran pada anak harus disesuaikan denga sifat dari materi pelajaran
tersebut, sehingga antara metode dengan materi yang diajarkan tidak akan
kehilangan daya relevansinya. Ada beberapa metode pembelajaran yang ditawarkan
oleh Ibnu Sina antara lain adalah metode talqin (Sekarang dikenal dengan metode
tutor sebaya), metode demonstrasi, pembiasaan dan teladan, diskusi dan
penugasan.
Metode Tutor teman sebaya biasanya digunakan dalam pembelajaran al Qur’an,
yaitu dengan cara menugaskan peserta didik yang pintar untuk membimbing teman-temannya
yang masih tertinggal.
Metode Demonstrasi menurut Ibnu Sina, dapat digunakan dalam pembelaran
menulis. Menurutnya dengan metode tersebut seorang guru mencontohkan terlebih
dahulu tulisan huruf hijaiyah kepada peserta didik dilajutkan denga pengucapan
huruf-huruf tersebut kemudian di tirukan oleh peserta didik. Untuk pembelajaran
masa sekarang, metode ini bisa diterapkan pada materi pembelajaran yang
berorientasi pada ranah psikomotor seperti pembelajaran wudhu atau shalat dan
lain-lain.
Metode pembiasaan dan teladan adalah salah satu metode yang paling efektif
diterapkan pada pengajaran akhlak dengan dilakukan pembiasaan dan teladan yang
disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta didik.
Penerapan metode Diskusi dilakukan
dengan cara penyajian pelajaran yang berupa pengetahuan yang bersifat rasional
dan teoritis. Metode ini kemudian berkembang pesat pada sekarang ini.
Untuk metode penugasan dilaksanakan dengan memberikan tugas tertentu pada
peserta didik agar dikerjakan diluar jam pelajaran di sekolah yang dimaksudkan
agar siswa selalu melakukan kegiatan belajar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam proses pembelajaran seorang guru
sebagai pengajar harus pandai-pandai dalam mengambil langkah agar proses
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan tercapai tujuan pendidikan.
Diantaranya adalah dengan memilih metode pembelajaran yang tepat. Pada
praktiknya tidak ada metode pembelajaran yang baku yang bisa diterapkan di
semua tempat dan semua situasi, tetapi
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam
memilih metode pembelajaran antara lain yaitu:
1) Prinsip-prinsip
Pembelajaran yang meliputi prinsip kesiapan peserta didik, motivasi, Prinsip
partisipasi peserta didik, prinsip persepsi, dan prinsip retensi.
2) Beberapa
kriteria pemilihan metode pembelajaran yaitu: berorentasi pada tujuan, memlih
teknik/metode yang tepat dan penggunaan media pembelajaran yang sesuai.
3) Faktor-faktor
yang mempengaruhi pembelajaran, yaitu :
kondisi pembelajaran agama, metode pembelajaran pendidikan agama dan
hasil pembelajaran pendidikan agama. Ketiga faktor tersebut saling terkait
antara yang satu dengan yang lainnya.
4) Dalam
melaksanakan srtategi pembelajaran faktor yang terpenting diantaranya adalah
penggunaan metode yang tepat yang disesuakan dengan tujuan pembelajaran agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
DR. Ahmad
Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, PT Remaja Posdakarya, Bandung, 2008.
Dr. H Abuddin
Nata, MA, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2003
Drs.Muhaimin,
MA. et al. Paradigma Pendidikan Islam, PT Remaja Posdakarya, Bandung,
Cet. IV, 2008.
http://nuraeni68.blogspot.com/2011/11/pengertian-metode-pembelajaran.html, diakses tanggal 22 Maret 2012
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق