KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan berlimpah nikmat berupa kesehatan jasmani maupun rohani kepada Kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Sholawat dan
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi akhir zaman Muhammad SAW.
Kami menyadari tersusunnya makalah ini bukanlah semata-mata hasil
jerih payah kami sendiri, melainkan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu,
Kami menghaturkan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu Kami dalam penyusunan makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal dan menjadikan amal
sholeh bagi semua pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amiin Ya Rabbal’alamin.
Muara Bulian, Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Arkanul Islam dan Bentuk nya....................................... 2
B.
Peranan Arkanul Islam
dalam Pembentukan Kepribadian ................ 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Karena sangat pentingnnya Arkanul
Islam dalam kehidupan beragama, maka Nabi Muhammad SAW bersabda, yang
artinnya:”Barang siapa yang mendirikan shalat, sesungguhnnya ia telah
meneggakan agama dan barang siapa yang meninggalkannya, sesungguhnnya ia telah
meruntuhkan agama’’.
Sebagai tiang agama,
shalat adalah do’a yang dihadapkan dengan sepenuh jiwa hati kehadirat Allah
SWT, untuk membersihkan jiwa dan pikiran dari segala bentuk perbuatan yang keji
dan munkar, agar mendapat kekuataan untuk membangun diri, keluarga,
masyarakat, dan negara dalam menjalani kehidupan
sehari-hari yang diridhoi oleh Allah SWT.
Karena sangat
pentingnnya shalat, maka dalam situasi dan kondisi apapun, kita wajib
melaksanakan shalat, selama akal dan pikiran kita masih sadar. Maka kemurahan
dari agama kita, bagi orang sakit dapat mengerjakan shalat sesuai dengan
kemampuannya. Bagi yang tidak bisa berdiri dapat mengerjakannya dengan
terlentang jika tidak mampu berbaring. Itulah kemurahan dalam agama
Islam, yang hendaknya bisa dimanfaatkan sebaik-baik bagi kaum muslim dan
muslimah.
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar
belakang masalah di atas, dapat kita jadikan beberapa rumusan permasalahan,
yaitu: bagaimana
memahami pengertian dan bentuk-bentuk serta peranan arkanul islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Arkanul Islam dan Bentuk nya
Dalam
agama Islam terdapat beberapa aspek yang menjadi fondasi ibadah, yang dinamakan
Arkanul Islam. Fondasi-fondasi ibadah
tersebut merupakan perwujudan hamba allah dalam mengimplementasikan
penghambaannya kepada Allah. Arkanul Islam itu sendiri terdiri daripada lima
perkara, yaitu”
·
Mengucap dua kalimat syahadat dan menerima
bahwa Allah itu tunggal dan Nabi Muhammad s.a.w itu rasul Allah.
1. Syahadat
Syahadat (persaksian) ini memiliki makna yang harus diketahui
seorang muslim berikut diamalkannya. Adapun orang yang mengucapkannya secara
lisan namun tidak mengetahui maknanya dan tidak mengamalkannya maka tidak ada
manfaat sama sekali dengan syahadatnya. Adapun isi syahadat sebagai Arkanul pertama dalam Arkanul Islam adalah: Bersaksi tidak ada ilah yang
berhak disembah secara hak melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
a)
Makna "La
ilaha Illallah"
Makna kalimat syahadat yang pertama “La ilaha illalloh” yaitu; tidak ada yang berhak
diibadahi secara hak di bumi maupun di langit melainkan Allah semata. Dialah
ilah yang hak sedang ilah (sesembahan) selain-Nya adalah batil. Sedang Ilah
maknanya ma’bud (yang diibadahi). Artinya secara harfiah adalah: "Tiada Tuhan Selain
ALLAH".
Orang yang beribadah kepada selain Allah adalah kafir dan musyrik terhadap Allah sekalipun yang dia
sembah itu seorang nabi atau wali. Sekalipun ia beralasan supaya bisa mendekatkan diri kepada
Allah ta’ala dan bertawasul kepadanya. Sebab orang-orang musyrik yang dulu menyelisihi Rasul, mereka tidak menyembah para nabi dan wali dan orang soleh
melainkan dengan memakai alasan ini. Akan tetapi itu merupakan alasan batil
lagi tertolak. Sebab mendekatkan diri kepada Allah ta’ala dan bertawasul
kepada-Nya tidak boleh dengan cara menyelewengkan ibadah kepada selain Allah.
Melainkan hanya dengan menggunakan nama-nama dan sifat-Nya, dengan perantaraan
amal sholeh yang diperintahkan-Nya seperti sholat, shodaqah, zikir, puasa, jihad, haji, bakti kepada orang tua serta lainnya, demikian pula dengan
perantara doanya seorang mukmin yang masih hidup dan hadir dihadapannya ketika
mendoakan.
b)
Makna Syahadat “Muhammad Rasulullah”
Makna syahadat Muhammad Rasulullah adalah mengetahui dan meyakini
bahwa Muhammad utusan Allah kepada seluruh manusia, dia seorang hamba biasa yang tidak
boleh disembah, sekaligus rasul yang tidak boleh didustakan. Akan tetapi harus
ditaati dan diikuti. Siapa yang menaatinya masuk surga dan siapa yang
mendurhakainya masuk neraka.
Selain itu
anda juga mengetahui dan meyakini bahwa sumber pengambilan syariat sama saja
apakah mengenai syiar-syiar ibadah ritual yang diperintahkan Allah maupun
aturan hukum dan syariat dalam segala sector maupun mengenai keputusan halal dan haram. Semua itu tidak boleh kecuali
lewat utusan Allah yang bisa menyampaikan syariat-Nya. Oleh karena itu seorang
muslim tidak boleh menerima satu syariatpun yang datang bukan lewat Rasul SAW.
Allah ta’ala berfirman :
“
|
Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah ia dan
apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah (Al Hasyr:7)
|
”
|
“
|
”
|
Adapun makna kedua
ayat di atas,
adalah:
b. Pada ayat pertama Allah
memerintahkan kaum muslimin supaya menaati Rasul-Nya pada seluruh yang
diperintahkannya dan berhenti dari seluruheMuhammad yang dilarangnya. Karena beliau memerintah hanyalah
berdasarkan dengan perintah Allah dan melarang berdasar larangan-Nya.
c. Pada ayat kedua
Allah bersumpah dengan diri-Nya yang suci bahwa sah iman seseorang kepada Allah
dan Rasul-Nya hingga ia mau berhukum kepada Rasul dalam perkara
yang diperselisihkan antara dia dengan orang lain, kemudian ia puas
keputusannya dan menerima dengan sepenuh hati. Rasul SAW bersabda :
2.
Shalat
Shalat lima waktu sehari semalam yang Allah syariatkan untuk menjadi
sarana interaksi antara Allah dengan seorang muslim dimana ia bermunajat dan
berdoa kepada-Nya. Juga untuk menjadi sarana pencegah bagi seorang muslim dari
perbuatan keji dan mungkar sehingga ia memperoleh kedamaian jiwa dan badan yang
dapat membahagiakannya di dunia dan akhirat.
Allah
mensyariatkan dalam shalat, suci badan, pakaian, dan tempat yang digunakan untuk
sholat. Maka seorang muslim membersihkan diri dengan air suci dari semua barang
najis seperti air kecil dan besar dalam rangka mensucikan badannya dari najis
lahir dan hatinya dari najis batin.
Shalat merupakan tiang agama. Ia sebagai Arkanul terpenting Islam setelah dua kalimat syahadat.
Seorang muslim wajib memeliharanya semenjak usia baligh (dewasa) hingga mati.
Ia wajib memerintahkannya kepada keluarga dan anak-anaknya semenjak usia tujuh
tahun dalam rangka membiasakannya. Allah ta’ala berfirman :
"Sesungguhnya
sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman (An Nisa: 103)
Sholat wajib bagi seorang muslim
dalam kondisi apapun hingga pada kondisi ketakutan dan sakit. Ia menjalankan
sholat sesuai kemampuannya baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring
hingga sekalipun tidak mampu kecuali sekedar dengan isyarat mata atau hatinya
maka ia mengkhabarkan bahwa orang yangeboleh sholat dengan isyarat. Rasul meninggalkan sholat
itu bukanlah seorang muslim entah laki atau perempuan. Ia bersabda :
"“Perjanjian
antara kami dengan mereka adalah sholat. Siapa yang meninggalkannya berarti
telah kafir” Hadits shohih.
Sholat
lima waktu itu adalah sholat Shubuh, sholat Dhuhur, sholat Ashar, sholat Maghrib dan sholat Isya’. Waktu sholat Shubuh dimulai dari munculnya mentari pagi
di Timur dan berakhir saat terbit matahari. Tidak boleh menunda sampai akhir
waktunya. Waktu sholat Dhuhur dimulai dari condongnya matahari hingga sesuatu sepanjang
bayang-bayangnya. Waktu sholat Ashar dimulai setelah habisnya waktu
Dhuhur hingga matahari menguning dan tidak boleh menundanya hingga akhir waktu.
Akan tetapi ditunaikan selama matahari masih putih cerah. Waktu Maghrib dimulai setelah terbenamnya matahari dan berakhir dengan
lenyapnya senja merah dan tidak boleh ditunda hingga akhir waktunya. Sedang
waktu sholat Isya’ dimulai setelah habisnya waktu maghrib hingga akhir malam
dan tidak boleh ditunda setelah itu.
Seandainya
seorang muslim menunda-nunda sekali sholat saja dari ketentuan waktunya hingga
keluar waktunya tanpa alasan yang dibenarkan syariat diluar keinginannya maka
ia telah melakukan dosa besar. Ia harus bertaubat kepada Allah dan tidak mengulangi
lagi.
3. Puasa
Seorang muslim
berniat puasa sebelum waktu shubuh (fajar)
terang. Kemudian menahan dari makan, minum dan jima’ (hubungan lain jenis)
hingga terbenamnya matahari kemudian berbuka. Ia kerjakan hal itu selama hari
bulan Romadhon. Dengan itu ia menghendaki ridho Allah ta’ala dan beribadah
kepada-Nya.
Dalam puasa terdapat beberapa
manfaat tak terhingga. Diantara yang terpenting :
1. Merupakan
ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba meninggalkan
syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu diantara sarana terbesar
mencapai taqwa kepada Allah ta’ala.
2. Adapun manfaat
puasa dari sudut kesehatan, ekonomi, sosial maka amat banyak. Tidak ada yang
dapat mengetahuinya selain mereka yang berpuasa atas dorongan akidah dan iman.
4. Zakat
Allah
telah memerintahkan setiap muslim yang memilki harta mencapai nisab untuk
mengeluarkan zakat hartanya setiap tahun. Ia berikan kepada yang berhak
menerima dari kalangan fakir serta selain mereka yang zakat boleh diserahkan
kepada mereka sebagaimana telah diterangkan dalam Al Qur’an.
Nishab
emas sebanyak 20 mitsqal. Nishab perak sebanyak 200 dirham atau mata uang
kertas yang senilai itu. Barang-barang dagangan dengan segala macam jika
nilainya telah mencapai nishab wajib pemiliknya mengeluarkan zakatnya manakala
telah berlalu setahun. Nishab biji-bijian dan buah-buahan 300 sha’. Rumah siap
jual dikeluarkan zakat nilainya. Sedang rumah siap sewa saja dikeluarkan zakat
upahnya. Kadar zakat pada emas, perak dan barang-barang dagangan 2,5 %
setiap tahunnya. Pada biji-bijian dan buah-buahan 10 % dari yang diairi
tanpa kesulitan seperti yang diairi dengan air sungai, mata air yang mengalir
atau hujan. Sedang 5 % pada biji-bijian yang diairi dengan susah seperti
yang diairi dengan alat penimba air.
Diantara manfaat mengeluarkan zakat
menghibur jiwa orang-orang fakir dan menutupi kebutuhan mereka serta menguatkan
ikatan cinta antara mereka dan orang kaya
5. Haji
Arkanul Islam kelima adalah haji ke baitullah Mekkah sekali seumur hidup. Adapun lebihnya maka merupakan sunnah.
Dalam ibadah haji terdapat manfaat tak terhingga :
1. Pertama, haji
merupakan bentuk ibadah kepada Allah ta’ala dengan ruh, badan dan harta.
2.
Kedua, ketika haji kaum muslimin dari
segala penjuru dapat berkumpul dan bertemu di satu tempat. Mereka mengenakan
satu pakaian dan menyembah satu Robb dalam satu waktu. Tidak ada perbedaan
antara pemimpin dan yang dipimpin, kaya maupun miskin, kulit putih maupun kulit
hitam. Semua merupakan makhluk dan hamba Allah. Sehingga kaum muslimin dapat
bertaaruf (saling kenal) dan taawun (saling tolong menolong). Mereka sama-sama
mengingat pada hari Allah membangkitkan mereka semuanya dan mengumpulkan mereka
dalam satu tempat untuk diadakan hisab (penghitungan amal) sehingga mereka
mengadakan persiapan untuk kehidupan setelah mati dengan mengerjakan ketaatan
kepada Allah ta’ala.
B.
Peranan Arkanul Islam dalam
Pembentukan Kepribadian
Dalam pembentukan kepribadian seseorang erat
kaitannya dengan aqidah.Aqidah adalah sesuatu yang memang mengikat si
pemiliknya dalam setiap prilaku. Baik prilaku berfikir, merasakan, berbicara
maupun bertindak. Ditinjau dari sisi ini maka hal tersebut selalu terikat
dengan aqidah yang diyakininya.
Oleh karena itu tinggal bagaimana seseorang
mengarahkan keterikatan ini kepada keyakinan yang benar. Dilihat dari fakta ini
aqidah berperan penting dalam menyalurkan sifat dasar dan fitrah manusia berupa
keterikatan, ketergantungan dan keberpihakan. Sifat yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya dan begitu kuat pengaruhnya dalam hidup. Inilah salah satu ciri
khas dan karakteristik Islam. Islam tidak pernah mengingkari fakta yang
benar-benar terjadi apalagi sebagai watak dasar manusia melainkan ia
menempatkan dan mengarahkannya sesuai dengan tuntutan dalam mengikuti kehendak
Yang Maha Benar.
Di antara peran penting Arkanul Islam adalah
menyesuaikan keyakinan dan perasaan seseorang dengan fakta kehidupan yang
sesungguhnya. Setelah ia mendapat informasi yang akurat mengenai kepastian
keberadaan fakta tersebut. Fakta-fakta yang menjadi masalah terbesar dalam
hidup manusia antara lain adalah hal-hal yang terkait dengan ketuhanan dan
masalah-masalah ghaib, metafisik dan transendental lainnya seperti mengenai
ruh. Oleh karena itu ia membutuhkan informasi tentang hal itu dari orang lain.
Dan keyakinanlah yang paling dominan untuk membenarkan fakta ini. Membenarkan
sebuah informasi berdasarkan keyakinan kepada informan pembawa berita bukan
tidak argumentatif. Selama sang pembawa info ini seorang yang jujur dan dikenal
bukan seorang pendusta.Di sini betapa besar peran keyakinan dalam kehidupan
manusia.
Faedah yang akan diperoleh orang yang Arkanul
Islam adalah :
1.
Membebaskan dirinya dari ubudiyah / penghambaan
kepada selain Allah, baik bentuknya kekuasaan, harta, pimpinan maupun lainnya.
2.
Membentuk pribadi yang seimbang yaitu selalu
kepada Allah baik dalam keadaan suka maupun duka.
3.
Dia merasa aman dari berbagai macam rasa takut
dan cemas. Takut kepada kurang rizki, terhadap jiwa, harta, keluarga, jin dan
seluruh manusia termasuk takut mati. Sehingga dia penuh tawakkal kepad Allah
(outer focus of control).
4.
Memberikan kekuatan kepada jiwa , sekokoh
gunung. Dia hanya berharap kepada Allah dan ridho terhadap segala ketentuan
Allah.
5.
Menjunjung asas persaudaraan / ukhuwah dan
persamaan. Tidak beda antara miskin dan kaya, antara pinter dan bodoh, antar
pejabat dan rakyat jelata, antara kulit putih dan hitam dan antara Arab dan
bukan, kecuali takwanya disisi Allah SWT.
Dalam kehidupan dunia manusia selalu derhadapan
dengan masalah . Jalan yang di tempuhnya kadang-kadang datar , kadang-kadang
naik , kadang-kadang turun.Ia akan bertemu dengan nikmat dan bencana, bahagia
dan musibah . Dalam menghadapi kehidupan yang demikian itu manusia memerlukan
tempat berbijak berupa iman .Apabila iman sudah menjadi landasan hidupnya ,
maka ia akan mampu menguasai keadaan yang di hadapinya , bukan keadaan yang
menguasainya .
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berikut ini kami uraikan hasil
kesimpulan makalah ini, yaitu:
- Pengertian Rukun Islam dalam agama Islam terdapat beberapa aspek yang menjadi fondasi ibadah, yang dinamakan Rukun Islam. Fondasi-fondasi ibadah tersebut merupakan perwujudan hamba allah dalam mengimplementasikan penghambaannya kepada Allah.
b. Syahadat (persaksian) ini memiliki makna yang harus diketahui
seorang muslim berikut diamalkannya. Adapun orang yang mengucapkannya secara
lisan namun tidak mengetahui maknanya dan tidak mengamalkannya maka tidak ada
manfaat sama sekali dengan syahadatnya. Adapun isi syahadat sebagai rukun
pertama dalam rukun Islam adalah: Bersaksi tidak ada ilah yang berhak disembah
secara hak melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
c. Shalat lima waktu sehari semalam yang Allah syariatkan untuk menjadi
sarana interaksi antara Allah dengan seorang muslim dimana ia bermunajat dan
berdoa kepada-Nya. Juga untuk menjadi sarana pencegah bagi seorang muslim dari
perbuatan keji dan mungkar sehingga ia memperoleh kedamaian jiwa dan badan yang
dapat membahagiakannya di dunia dan akhirat.
- Zakat Merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu diantara sarana terbesar mencapai taqwa kepada Allah ta’ala. Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan, ekonomi, sosial maka amat banyak. Tidak ada yang dapat mengetahuinya selain mereka yang berpuasa atas dorongan akidah dan iman.
- Puasa merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu diantara sarana terbesar mencapai taqwa kepada Allah ta’ala. Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan, ekonomi, sosial maka amat banyak. Tidak ada yang dapat mengetahuinya selain mereka yang berpuasa atas dorongan akidah dan iman.
- Rukun Islam kelima adalah haji ke baitullah Mekkah sekali seumur hidup. Adapun lebihnya maka merupakan sunnah.
B. Saran
Setelah
mengkaji berbagai hal mengenai rukun Islam, maka penulis menyarankan agar kita
senantiasa berusaha untuk melaksanakan ibadah yang diwajibkan Allah yang
terkandung dalam rukun Islam, yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa dan naik
haji.
DAFTAR PUSTAKA
A.
Hasan. 1995. Pengajaran Sholat.
Bandung: CV. Dipenogoro
B.
Ahyadi. 2009. Bahan Kuliah PAI.
Sumedang: PG PAUD STKIP UNSAP
Muhammad Nur. 1987. Muhtarul Hadis.
Surabaya: Pt. Bina Ilmu.
Syed Mahmudunnasir. 1994. Islam,
Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung: Rosdakarya.
Toto Suryana, Dkk. 1996. Pendidikan
Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق