الخميس، 24 نوفمبر 2016

MAKALAH KAPITA SELEKTA PAI “Isu-Isu Aktual dan Kontenporer tentang Pendidikan Islam di Madrasah dan Sekolah Umum”







KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berlimpah nikmat berupa kesehatan jasmani maupun rohani kepada Kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi akhir zaman Muhammad SAW.
Kami menyadari tersusunnya makalah ini bukanlah semata-mata hasil jerih payah kami sendiri, melainkan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, Kami menghaturkan ucapan terima kasih kepada  semua pihak yang telah membantu Kami dalam penyusunan makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal dan menjadikan amal sholeh bagi semua pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin Ya Rabbal’alamin.

Muara Bulian    Oktober 2014


Penyusun




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................         i
DAFTAR ISI..............................................................................................        ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang................................................................................        1
B.       Rumusan Masalah..........................................................................        2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Isu-Isu Aktual................................................................        3
B.     Kontemporer....................................................................................        3
C.     Isu-Isu Aktual dan Kontemporer Pendidikan Islam Pada-
Madrasah dan Sekolah Umum.........................................................        4

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ......................................................................................        8
DAFTAR PUSTAKA









BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Istilah pendidikan Islam dipergunakan dalam dua hal, yaitu: satu, segenap kegiatan yang dilakukan seseorang atau lembaga untuk menanamkan nilai-nilai Islam dalam diri sejumlah siswa. Dua, keseluruhan lembaga pendidikan yang mendasarkan segenap program dan kegiatannya atas pandangan dan nilai-nilai Islam. Apakah problematika Pendidikan Islam di Indonesia dewasa ini? Salah satu cara adalah melihat pendidikan Islam di Indonesia sebagai bagian dari seluruh jenis pendidikan yang ada dan kemudian mengkaji persoalan terdapat dalam dunia pendidikan Islam.
Masalah yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini ialah bagaimana mempersiapkan generasi muda, agar memiliki kemampuan di kemudian hari untuk menjawab segenap tantangan yang mereka hadapi secara memadai.
Lembaga pendidikan Islam (pesantren, madrasah, sekolah dan perguruan tinggi Islam) mempunyai misi penting yaitu mempersiapkan generasi muda ummat Islam untuk ikut berperan bagi pembangunan ummat dan bangsa di masa depan.  Pentingnya misi lembaga pendidikan Islam ini disebabkan karena hampir seratus persen siswa atau mahasiswa yang belajar di lembaga pendidikan Islam adalah anak-anak dari keluarga santri. 
Hal ini berbeda dengan keadaan di sekolah atau perguruan tinggi umum yang siswa atau mahasiswanya merupakan campuran antara anak keluarga santri dan keluarga abangan. Apabila kualitas pendidikan yang mereka peroleh di madrasah bagus, maka, insya Allah, mereka akan menjadi orang yang berkualitas dan akan memainkan peran penting sebagai pemimpin ummat, masyarakat, dan bangsa.  Sebaliknya, apabila kualitas pendidikan yang mereka peroleh di madrasah tidak bagus, maka kemungkinan mereka untuk berperan dalam percaturan bangsa akan menjadi amat kecil. Salah-salah,


mereka akan menjadi bagian problem masyarakat dan bukan bagian penyelesaian problem masyarakat.

B.     Rumusan Masalah
Memahami tentang Isu-Isu Aktual dan Kontemporer Tentang Pendidikan Islam di Madrasah dan Sekolah Umum







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Isu-Isu Aktual

Aktual adalah a 1) berdasarkan kenyataan; benar-benar terjadi, 2) baru terjadi, sedang sangat digemari, sedang menjadi pembicaraan: majalah itu memuat berita-berita yang aktual; mengaktualkan adalah yang menjadikan aktual; menjadikan betul-betul terlaksana; pengaktualan dan aktualisasi aktualisasi dan perihal mengaktualkan; pengaktualan: kejadian itu dapat diwujudkan dengan pengisahan yang meyakinkan

B.     Kontemporer

kontemporer memiliki arti sebagai sesuatu hal (bisa dalam bentuk karya atau budaya) yang berjalan bersamaan dengan masa pada saat ini selama hal itu masih ada, bukan merupakan suatu perpaduan antara yang lama dengan yang baru.
Dalam diskursus filsafat pendidikan kontemporer, terdapat lima aliran filsafat pendidikan, yaitu  progresifisme, esensialisme, perenialisme, eksistensialisme dan rekonstruksionalisme. Kelima aliran filsafat pendidikan tersebut merupakan induk dari sebuah proses berpikir secara radikal dan sistematis dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang pendidikan. Aliran Filsafat Progresifisme adalah merupakan aliran filsafat pendidikan yang berhaluan pada kemajuan (progress) dan tidak bersifat instant. Berhaluan kemajuan maksudnya adalah bahwa pendidikan lebih diorientasikan untuk mempersiapkan masa depan dengan segala bentuk tantangannya. Sementara dikatakan tidak instant maksudnya adalah bahwa seluruh postulat yang ada merupakan hasil dari proses uji sahih yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Aliran Filsafat Esensialisme adalah aliran filsafat pendidikan klasik yang lebih menekankan pada nilai-nilai kemapanan.Dalam hal ini pendidikan dikonstruksi secara konservatif dengan mengedepankan aspek-aspek yang dipandang esensial bagi manusia. Aliran filsafat Perenialisme hampir sama dengan esensialisme. Konstruksi pendidikan lebih diorientasikan pada penanaman aspek-aspek yang bersifat esensial dan bernilai keabadian (perennial), sehingga bersifat konservatif. Eksistensialisme merupakan aliran filsafat pendidikan counter atas peradaban materialistik di barat. Sedangkan  Rekonstruksionalisme adalah sebenarnya hampir sama dengan eksistensialisme, hanya saja pada beberapa aspeknya terdapat perbedaan-perbedaan yangcukup signifikan. Kelima aliran filsafat pendidikan tersebut merupakan induk dari sebuah proses berfikir secara radikal dan sistematis dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang pendidikan. Dari kelima aliran filsafat pendidikan tersebut kemudian berkembang menjadi bentuk-bentuk paradigma  tertentu dengan sentuhan kreatif dan inovatif dari para penggagasnya.

C.    Isu-Isu Aktual dan Kontemporer Pendidikan Islam Pada Madrasah dan Sekolah Umum

Minat umat Islam terhadap madrasah sebenarnya cukup tinggi.  Di beberapa daerah, jumlah siswa madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah bahkan lebih banyak daripada jumlah siswa Sekolah Dasar atau SLTP.  Di mata mereka, madrasah memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan sekolah umum.  Madrasah, terutama yang ada di dalam pondok pesantren, memberikan bekal mental keagamaan (keimanan dan ketaqwaan) yang kuat kepada siswanya.  Dengan bekal mental yang kuat ini, diharapkan, apabila mereka menjadi pemimpin di kemudian hari, mereka akan menjadi pemimpin yang jujur, amanah, dan adil.
Kualitas lembaga yang mengemban misi penting ini, menurut banyak pengamat, amat memprihatinkan.  Kualitas pendidikan di madrasah yang ada di luar pondok, terutama yang yayasannya kurang kuat, sering berada di bawah standar, baik dilihat dari segi pendidikan agama maupun dari segi pendidikan umum.  Di bidang pendidikan agama madrasah ini kalah dari madrasah yang ada di dalam pondok dan, di bidang pendidikan umum ia kalah dari sekolah umum yang ada di sekitarnya. Madrasah yang ada di dalam pondok masih agak lumayan, walaupun kualitas pendidikan umumnya mungkin kalah jika dibandingkan dengan standar sekolah umum tetapi di bidang pendidikan agama kebanyakan dari mereka memiliki kualitas di atas standar.  Tentu saja, kekecualian-kekecualian juga ada.  Madrasah yang kualitas pendidikan umumnya lebih tinggi dari sekolah umum,
Persoalan ini menjadi makin serius apabila dikaitkan dengan isu besar akhir-akhir ini, yakni globalisasi.  Kalau banyak orang mengatakan bahwa bangsa Indonesia belum siap untuk memasuki era globalisasi, maka lulusan madrasah dikhawatirkan lebih tidak siap lagi menghadapi era globalisasi ini.  Kaitan antara globalisasi dan kesiapan madrasah menghadapinya itulah yang akan menjadi pokok bahasan makalah ini.  Makalah ini mula-mula akan membahas apa itu globalisasi dan apa ancaman serta peluang yang diberikannya kepada kita, para pengelola pendidikan Islam ini.  Berikutnya akan dibahas apa persyaratan agar seseorang dapat menghindari ancaman dan memanfaatkan peluang yang ditimbulkan oleh globalisasi itu.  Terakhir, akan dibicarakan apa yang harus dilakukan oleh madrasah atau lembaga pendidikan Islam agar lulusannya dapat tetap memainkan peran dalam masyarakat di era globalisasi.
Menurut Muhaimin, kehadiran madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam dilatar belakangi oleh empat hal. Pertama, realisasi dari pembaharuan pendidikan Islam. Kedua, penyempurnaan sistem pendidikan pesantren agar memperoleh kesempatan yang sama dengan pendidikan sekolah umum. Ketiga, keinginan sebagian kalangan santri terhadap model pendidikan Barat. Keempat, upaya menjembatani antara sistem pendidikan tradisional pesantren dan sistem pendidikan Barat.
Pentingnya madrasah sebagai lembaga pendidikan dasar dan menengah bagi masa depan ummat Islam di Indonesia, kiranya tidak perlu diperdebatkan lagi. Madrasah, yang sampai saat ini jumlahnya ribuan di seluruh Indonesia, masih tetap menjadi tumpuan harapan sebagian besar ummat Islam yang menginginkan anak-anak mereka ‘berbahagia di dunia dan berbahagia di akhirat’. Artinya, menguasai ilmu dunia dan ilmu akhirat sekaligus, sesuatu yang, menurut mereka, tidak atau belum dapat diberikan oleh sekolah.
Namun, realitas pendidikan di madrasah saat ini bisa dibilang telah mengalami masa intellectual deadlock. Diantara indikasinya adalah; pertama, minimnya upaya pembaharuan, dan kalau toh ada kalah cepat dengan perubahan sosial, politik dan kemajuan iptek. Kedua, praktek pendidikan Islam sejauh ini masih memelihara warisan yang lama dan tidak banyak melakukan pemikiran kreatif, inovatif dan kritis terhadap isu-isu aktual. Ketiga, model pembelajaran pendidikan Islam terlalu menekankan pada pendekatan intelektualisme-verbalistik dan menegaskan pentingnya interaksi edukatif dan komunikasi humanistik antara guru-murid. Keempat, orientasi pendidikan Islam menitikberatkan pada pembentukan abd atau hamba Allah dan tidak seimbang dengan pencapaian
Pengalaman negara-negara maju menunjukkan masyarakat industrial modern akan membawa konsekuensi munculnya nilai-nilai baru. Pertama, rasionalisme akan menyebabkan dipertanyakannya sejumlah nilai yang berkembang dari doktrin-doktrin agama.  Kedua sekularisme, yang berarti mengecilnya wilayah agama yang kemudian hanya terbatas pada soal-soal pribadi dan keluarga, dan sama sekali doktrin-doktrin agama itu menjadi tidak relevan dengan soal-soal kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Ketiga, terdesaknya nilai-nilai idealisme oleh pragmatisme, nilai-nilai kebersamaan oleh individualisme, nilai-nilai sakral (suci) oleh profance (dunia).
Nilai-nilai itu sesungguhnya berkembang bersamaan dengan paham materialisme, hedonisme dan konsumerisme. Dilihat dari sudut berkembangnya nilai-nilai yang tumbuh dalam masyarakat industrial modern itu, ada tantangan yang dihadapi pendidikan Islam. Pertama, lembaga-lembaga pendidikan formal agama akan kehilangan daya tarik bagi masyarakat. Sebab pengetahuan agama tidak menjanjikan masa depan material yang cukup untuk mengikuti arus budaya modern.
Kedua, pendidikan agama di sekolah umum juga semakin kurang diminati oleh pelajar.
Hal ini disebabkan oleh pandangan anak didik bahwa sukses di mata pelajaran agama tidak akan ikut menentukan karir pendidikan dan kehidupan. Problem Internal Jika ditinjau dari sudut kualitas, sesungguhnya ada  tantangan internal yang harus segera dijawab jika kita tidak ingin pendidikan agama akan kehilangan relevansinya.
Salah satu di antaranya ialah kenyataan bahwa agama itu tidak disuguhkan menjadi suatu materi pendidikan yang menarik. Banyak sekali pengulangan materi dari tingkat terbawah sampai tingkat teratas. Hal ini menyebabkan pelajaran agama menjadi hal yang menjemukan. Hal ini ditambah pula dengan kenyataan pendidikan agama lebih bersifat indoktrinatif dari pada rangsangan untuk berpikir kritis. Keadaan demikian, kecuali menyebabkan pendidikan agama itu menjadi tidak menarik, juga menyebabkan kurang mendukung perkembangan intelektualisme.
Di sekolah-sekolah agama,  juga di sekolah-sekolah umum, pendidikan tampaknya memberikan bobot yang berat pada pendidikan untuk komitmen masa lalu. Pelajaran PPkn, sejarah nasional, sejarah Islam, dan budi pekerti diberikan bukan dalam wataknya yang dinamis tetapi konservatif.  Persoalan lain yang tampaknya menjadi kendala bagi lahirnya manusia untuk terjun ke dalam era industrial ialah pendidikan yang tidak merangsang berkembangnya kreativitas.





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
realitas pendidikan di madrasah saat ini bisa dibilang telah mengalami masa intellectual deadlock. Diantara indikasinya adalah; pertama, minimnya upaya pembaharuan, dan kalau toh ada kalah cepat dengan perubahan sosial, politik dan kemajuan iptek. Kedua, praktek pendidikan Islam sejauh ini masih memelihara warisan yang lama dan tidak banyak melakukan pemikiran kreatif, inovatif dan kritis terhadap isu-isu aktual. Ketiga, model pembelajaran pendidikan Islam terlalu menekankan pada pendekatan intelektualisme-verbalistik dan menegaskan pentingnya interaksi edukatif dan komunikasi humanistik antara guru-murid. Keempat, orientasi pendidikan Islam menitikberatkan pada pembentukan abd atau hamba Allah dan tidak seimbang dengan pencapaian.












DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, dkk, Al-Quran dan Isu-isu Kontemporer. Yogyakarta:Elsaq Press, 2011.

Choir,Tolhatul, dkk, Islam dalam Berbagai Pembacaan Kontemporer. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009.

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق

WEB APLIKASI UNTUK SISWA ULANGAN ATAU TES

  KLIK DISINI UNTUK MENGGUNAKAN WEB APLIKASINYA terima kasih untuk guru hasil dari tes/ulangan siswa bisa dilihat di link bawah ini: https:/...