Selasa, 25 Oktober 2016

MONOPOLI

DOWNLOAD

MONOPOLI DAN DISKRIMINASI HARGA

Adakalanya terbuka kemungkinan kepada perusahaan monopoli untuk menjual barangnya di dalam dua pasar (misalnya pasar dalam dan luar negeri) yang sangat berbeda sifatnya. Biasanya sifat permintaan di kedua pasar itu juga sangat berbeda. Untuk memaksimumkan keuntungannya perusahaan monopoli dapat menjalankan kebijakan diskriminasi harga.

PENENTUAN HARGA DI SETIAP PASAR
Sekiranya suatu perusahaan monopoli ingin melaksanakan kebijakan diskriminasi harga, persoalan yang pertama yang harus dipecahkan adalah :berapakah harga yang akan ditetapkan di tiap-tiap pasar supaya keuntungan dapat dimaksimumkan? Jawabannya diterangkan dengan menggunakan Gambar 12.6. untuk memperoleh jawabannya diperlukan data berikut: (i) biaya produksi yang dikeluarkan, dan (ii) sifat permintaan di setiap pasar-untuk pasar dalam negeri dan luar negeri.
Misalkan kurva biaya total rata-rata (AC) dan biaya marjinal (MC) monopoli adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 12.6 (iii). Seterusnya misalkan pula hasil produksi perusahaan monopoli tersebut dijual di dua pasar, yaitu:
• Pasar dalam negeri, kurva permintaan (Dd) dan hasil penjualan marjinalnya (MRd) adalah seperti ditunjukkan dalam grafik (i).
• Pasar luar negeri, yang kurva permintaan (Dw) dan hasil penjualan marjinalnya (MRw) adalah seperti dalam grafik (ii).

SYARAT-SYARAT DISKRIMINASI HARGA
Tidak semua perusahaan monopoli dapat melakukan diskriminasi harga. Hanya dalam keadaan-keadaan tertentu diskriminasi harga dapat dijalankan dengan sukses. Dibawah ini dijelasnkan beberapa keadaan yang memungkinkan perusahaan monopoli melakukan diskriminasi harga.


1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar kepasar lain sekiranya terdapat kemungkinan barang dapat dibawa dari pasar yang lebih murah ke pasar yang lebih mahal, maka kebijakan diskriminasi harga tidak akan efektif. Barang dari pasar yang lebih murah akan dijual lagi di pasar yang lebih mahal dan perusahaan tidak dapat menjual lagi barang yang disediakan untuk pasar tersebut.
2. Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi harga barang-barang atau jasa-jasa tertnetu dapat dengan mudah dikual dengan harga yang berbeda. Barang seperti itu biasanya berbentuk jasa perseorangan seperti jasa seoarang dokter, ahli hukum, penata rambut, dan sebagainya. Mereka dapat menetapkan tariff mereka berdasarkan kepada kemampuan langganan untuk membayar, orang kaya dikenakan tariff yang tinggi, sebaliknya orang miskin diberi diskon.
3. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah sangat berbeda. Kalau permintaan dan elastisitas permintaan adalah sangat bersamaan di kedua pasar tersebut, keuntungan tidak akan diperoleh dari kebijakan tersebut. Biasanya diskriminasi harga dijalankan apabila elastisitas permintaan di masing-masing pasar sangat berbeda. Apabila permintaan tidak elastis, harga akan ditetapkan pada tingkat yang relative tinggi, sedangkan di pasar yang permintaannya lebih elastis, harga ditetapkan pada tingkat yang rendah. Dengan cara ini penjualan dapat diperbanyak dan keuntungan dimaksimumkan.
4. Kebijakan diskriminasi harga tidak memmerlukan biaya yang melebih tambahan keuntungan yang diperoleh tersebut. Adakalanya melakukan kebijkana diskriminasi harga harus mengeluarkan biaya. Apabila kebikakan tersebut dilakukan di dua daerah yang berbeda, maka biaya untuk mengangkut barang harus dikeluarkan. Dan sekiranya diakukan didaerah yang sama, biaya yang dikeluarkan mungkin dalam bentuk iklan. Apabila biaya yang dikeluarkan adalah melebihi pertambahan keuntungan yang diperoleh dari diskriminasi harga, tidak ada manfaatnya untuk menjalankan kebijakan tersebut.
5. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen. Ini misalnya dilakukan dengan menjual barang yang sama tetapi dengan pembungkusan, merek/cap, dan kampanye iklan yang berbeda. Dengan cara ini produsen dapat menjual barang yang dikatakannya bermutu tinggi kepada konsumen kaya dan sisanya kepada golongan masyarakat lainnya. Cara yang lain adalah menjual barang yang sama, tetapi dengan harga berbeda pada daerah pertokoan yang berbeda. Di daerah pertokokan orang kaya harganya lebih dimahalkan dari pada di daerah pertokokan orang miskin.

CONTOH-CONTOH KEBIJAKAN DISKRIMINASI HARGA
Tidak susah untuk mencari contoh-contoh kebijakan diskriminasi harga di dalam kehidupan sehari-hari, karena hal itu banyak dilakukan. Dibawah ini ditunjukkan beberapa contoh kebijakan semacam itu.
• Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah. Perusahaan listrik Negara misalnya menggunakan tariff yang berbeda untuk listrik yang dipakai rumah tangga dan yang dipakai perusahaan.
• Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa-jasa professional. Dokter spesialis, dokter praktek umum, ahli hukum dan guru kursus privat adalah beberapa golongan professional yang sering menjalankan diskriminasi harga dari jasa yang mereka berikan. Mereka biasanya mempunyai tariff yang fleksibel. Kepada orang yang relative tak mampu mereka mengenakan tariff yang rendah, sedangkan kepada orang kaya tarifnya ditinggikan.
• Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional. Dalam aspek ini perusahaan membedakan di antara harga yang dijual di dalam negeri dengan harga untuk penjualan ke luar negeri. Harga penjualan ke luar negeri pada umumnya lebih rendahh karena di pasaran internasional terdapat banyak saingan, dan untuk mempertinggi kemampunannya untuk bersaingan perusahaan perlu menekan harga hingga ke tingkat yang serendah mungkin.


Efek Penurunan Harga
Sekiranya perusahaan dalam pasar oligopoly tersebut menurunkan harga penjualan ke P1, maka permintaan ke atas produksinya akan bertambah. Kalau perusahaan lain tidak turut menurunkan harga, maka permintaan akan bebrtambah ke etingkat seperti yang ditunjukkan oleh titik C1. Pertambahan yang besar ini disebabkan oleh dua factor: (i) langganan perusahaan lain yang menghasilkan barang sejenis membeli barang yang harganya telah menurun, dan (ii) segolongan konsumen membatalkan konsumsinya ke atas barang pengganti dan menambah konsumsi ke atas barang yang mengalami penurunan harga tersebut. Akan tetapi sekiranya perusahan lain dalam pasar oligopoly tersebut mengikuti jejak perusahaan yang pertama, yaitu juga menurunkan harga, permintaan hanya bertambah sampai ke tingkat seperti yang ditunjukkan oleh titik C. pertambahan permintaan yang relative sedikit ini disebabkan karena yang dinyatakan dalam (i) di atas tidak terjadi. Kenaikan permintaan hanya disebabkan oleh keadan yang dinyatakan dalam (ii). Hal yang sama juga akan berlaku apabila harga turun lebih lanjut menjadi P2. Tanpa adanya reaksi dari perusahaan-perusahaan lain, permintaan akan bertambah ke tingkat yang dtunjukkan oleh titik B¬1. Sedangkan kalau perusahaan-perusahaan lain turut menurunkan harga, maka pertambahan permintaan hanya mencapai tingkat seperti yang ditunjukkan oleh titik B.

Efek Peningkatan Harga
Perhatikan sekarang keadaan yang sebaliknya, yaitu perusahaan oligopoly tersebut menaikkan harga ke P3. Sekiranya perusahaan-perusahaan lain tidak mengubah harga, dan tetap menjual pada P0 maka perusahaan yang menaikkan harga akan kehilangan banyak langganan. Pada harga P3 jumlah barang yang dapat dijualnya adalah seperti yang ditunjukkan titik A1. Akan tetapi sekiranya perusahaan-perusahan lain juga turut menaikkan harga, perusahaan yang memulai menaikkan harga tidak akan kehilangan langganan dan oleh sebab itu dapat menjual barangnya sampai ke tingkat yang ditunjukkan oleh titik A.



Perubahan Harga Faktor ke Atas Permintaan Barang
Telah dijelasnkan bahwa permintaan terhadap factor produksi adalah permintaan terkait, yaitu permintaan ke atasnya tergantungkepada kemampuannya menghasilkan barang yang akan menguntungkan konsumen. Apabila harga factor produksi menjadi semakin tinggi, biaya produksi untuk menghasilkan barang tersebut juga semakin tinggi. Biaya produksi yang telah mengalami kenaikan itu akan menaikan harga barang tersebut, dan menyebabkan jumlah barang yang terjual menjadi semakin sedikit. Produsen harus mengurangi produksi dan pengurangan produksi ini akan menurunkan jumlah factor produksi yang digunakan. Dengan demikian kenaikan harga factor produksi akan mengurangi jumlah factor produksi yang digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WEB APLIKASI UNTUK SISWA ULANGAN ATAU TES

  KLIK DISINI UNTUK MENGGUNAKAN WEB APLIKASINYA terima kasih untuk guru hasil dari tes/ulangan siswa bisa dilihat di link bawah ini: https:/...